Menjadi sukses dan kaya raya di usia muda, tentu menjadi impian banyak orang. Demikian pula dengan Merry Riana, yang bermimpi untuk mencapai kebebasan finansial sebelum usianya menginjak 30 tahun. Di usia 25 tahun dan hanya 4 tahun dari kelulusannya, entrepreneur perempuan yang telah mengantongi banyak penghargaan ini mampu mengumpulkan kekayaan hingga 700 ribu dolar Singapura, sebuah jumlah yang fantastis. Dengan hanya bermodalkan mimpi, semangat dan kerja keras, Merry berhasil mewujudkan mimpinya tersebut di negeri Singapura.
Dulu, statusnya adalah mahasiswi Teknik Elektro di Nanyang Technological University. Sekarang, statusnya adalah pengusaha, miliarder, penulis best seller dan motivator wanita no. 1 di Indonesia dan Asia. Mimpi besarnya telah berhasil membuahkan pencapaian yang besar. Perjuangan Merry Riana untuk menggapai mimpinya tentu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Saat datang untuk bersekolah di Singapura tahun 1998, Merry hanya mengandalkan pinjaman sebesar S$ 40.000 dari pemerintah Singapura untuk biaya hidup dan biaya pendidikan. Pada tahun pertama kuliah, ia hanya mempunyai uang S$10 (Rp 70.000) untuk hidup selama seminggu. Roti dan mie instan pun menjadi teman akrabnya sehari-hari. Bahkan, kadang sampai harus berpuasa.
Setelah menyelesaikan kuliah, Merry lebih memilih bergabung dengan Prudential untuk menjual berbagai produk jasa keuangan ketimbang menjadi karyawan di bidang yang sesuai dengan jurusan kuliahnya. Kerja kerasnya menjual berbagai produk keuangan seperti tabungan, asuransi dan kartu kredit pun mulai membuahkan hasil. Hanya dalam waktu 6 bulan, Merry berhasil melunasi seluruh utangnya kepada pemerintah Singapura.
Buku karyanya “A Gift From a Friend” berhasil menjadi best-seller di berbagai negara. Organisasi yang didirikannya, Merry Riana Organization, mengelola beberapa bisnis di bidang Jasa Keuangan, Seminar & Motivasi, dan bidang non-profit. Media-media ramai memberitakannya sebagai seorang milyarder muda. Berbagai penghargaan pun telah ia dapatkan. Now, what’s next for Merry Riana? Mari simak hasil wawancaranya..
Banyak yang berpendapat bahwa sukses yang diraih secara cepat biasanya tidak akan bertahan lama. Apakah Anda mempercayai istilah “Easy Come, Easy Go” tersebut?
Sebenarnya, bukan kecepatan dari peraihan sukses yang menentukan apakah kesuksesan tersebut akan bertahan lama atau tidak. Seseorang bisa saja meraih sukses dengan cepat dan tetap bisa mempertahankannya dalam jangka panjang. Yang lebih penting adalah bagaimana metode atau strategi pencapaian sukses tersebut. Kalau kesuksesan itu diraih dengan mengambil ‘jalan pintas’, maka ada kemungkinan kesuksesan tersebut tidak akan bertahan lama.
Kenapa Anda memilih untuk bergabung dengan Prudential, dan bukannya berkarir di bidang yang sesuai dengan jurusan kuliah Anda?
Saya membuat resolusi, bahwa jika saya akan sukses, saya ingin sukses selagi muda, sebelum saya mencapai usia 30. Itu semuanya bukan untuk saya, tapi untuk orangtua. Dengan membuat resolusi ini, artinya saya hanya punya waktu 10 tahun untuk mencapai tujuan saya. Saat itu, di hadapan saya hanya ada 2 pilihan. Pilihan 1 adalah mempertahankan impian saya dan mengubah perjalanan karier sesudah lulus, dari bekerja rutin sebagai seorang karyawan menjadi mengerjakan sesuatu yang membuat saya dapat mencapai tujuan saya dalam jangka waktu yang lebih singkat. Pilihan 2 adalah tetap menjadi seorang karyawan dan menurunkan impian saya ke sesuatu yang lebih realistis. Misalnya, menjadi kaya dan sukses ketika mencapai usia 55, bukan 30. Akhirnya, saya mengambil pilihan yang pertama.
Di Indonesia, profesi sebagai sales, marketing, account executive dan sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran cenderung diberi stigma negatif dan dihindari. Bagaimana Anda melihat fenomena ini?
Fenomena ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di Singapura. Teman-teman mengira saya sudah gila ketika saya memberitahu mereka mengenai ide berwirausaha di bidang sales setelah saya lulus. Sebagian besar dari mereka, yang tidak begitu akrab dengan saya berpikir bahwa saya terpaksa menjadi seorang sales karena saya tidak mendapatkan lowongan pekerjaan yang baik. Mereka yang mengenal saya lebih dekat mengerti bahwa alasan saya memilih jalan di bidang sales ini adalah karena impian saya. Mereka tahu saya tidak berniat melamar pekerjaan ke mana pun. Banyak yang bertanya apa yang membuat saya berani mengambil langkah pertama ini, meskipun hanya ada sedikit orang yang mendukung keputusan saya pada waktu itu. Saya rasa jawabannya adalah seberapa penting impian itu bagi kita. Bagi saya, impian saya untuk membagi kesuksesan dengan orangtua ketika mereka masih dapat menikmatinya sangatlah penting. Melihat apa yang telah mereka lakukan dan korbankan untuk saya, saya merasa bahwa yang saya lakukan ini hanyalah sesuatu yang kecil yang bisa membalas jasa-jasa mereka.
Menurut Anda kenapa banyak orang yang cenderung enggan, malu atau tidak percaya diri untuk berkarir sebagai marketing atau pengusaha?
Sebenarnya, saya sendiri juga memiliki kekhawatiran dan keraguan untuk menjadi seorang pengusaha. Saya ingin memulai bisnis sendiri. Tapi saya segera sadar bahwa untuk menjalankan ide-ide bisnis diperlukan modal untuk memulainya. Saya berpikir bahwa biasanya untuk membangun suatu bisnis yang sukses, saya harus memiliki komponen 3 C: Capital (Modal), Contacts (Koneksi), dan Capability (Keahlian). Dan pada waktu itu, tidak ada satu pun yang saya miliki. Walaupun demikian, saya memutuskan untuk tetap mengambil langkah pertama. Dan yang saya perlukan adalah Courage (Keberanian).
Seberapa jauh peran networking terhadap akselerasi bisnis Anda? Bisa dijelaskan pengaruhnya dalam aspek apa saja?
Networking merupakan sesuatu yang sangat penting bagi saya, terutama pada saat saya baru mulai berbisnis. Sampai sekarang pun saya masih dengan aktif membangun network saya setiap saat. Setiap kali saya berpartisipasi dalam sebuah sesi networking, saya selalu menawarkan kontribusi saya terlebih dahulu, daripada berpikir tentang apa yang bisa saya dapatkan dari orang tersebut. Saya percaya dengan filosofi “memberi dulu, baru menerima”. Saya percaya bahwa kalau kita terus memberikan kontribusi positif dengan menolong orang lain, pada akhirnya kita pun akan menerima kontribusi dari orang tersebut. Tentu saja mungkin ada orang-orang yang hanya akan menerima dan menerima saja, tanpa rencana untuk memberi. Tapi dengan sikap seperti itu, orang-orang ini tidak akan bisa bertahan lama dalam dunia bisnis. Jadi, kita tidak perlu khawatir dengan orang-orang seperti ini. Cukup bagi kita untuk fokus memberikan kontribusi pada orang lain terlebih dahulu.
Hal apa yang biasanya sering dilupakan orang saat menjalankan bisnis mereka?
Saya rasa saya tidak akan pernah cukup menegaskan ini, tetapi setidaknya saya akan mengatakannya sekali lagi. Jangan pernah menukar apa pun dengan suara hati Anda. Itu tidak sepadan. Raihlah impian Anda dengan integritas. Tidak ada jalan lain. Integritas adalah suatu hal yang tidak boleh dikompromikan oleh kita kapan pun juga. Tanpa integritas, tidak ada fondasi dasar yang kokoh untuk kesuksesan kita.
Saat Anda menghasilkan 1 juta Dollar pertama Anda, banyak orang seusia Anda yang masih bergelut dengan Quarterlife Crisis dan masih bingung dengan hidup mereka. Ada saran untuk mengatasi hal ini (Quarterlife Crisis)?
Ingatlah, uang itu hanyalah media alat tukar. Walaupun demikian, uang jika digunakan dengan bijaksana, dapat meningkatkan hal-hal penting dalam hidup ini seperti hubungan relasi dan kesehatan. Jadi, pada akhirnya kita mau menjadi sukses tidak hanya dengan kekayaan yang berlimpah, tetapi juga dengan hubungan relasi yang sangat kuat yang telah teruji oleh waktu dan kesehatan yang sangat baik. Saya pernah mendengar bahwa kebahagiaan itu terdiri dari tiga hal: Love (Cinta), Health (Kesehatan), dan Wealth (Kekayaan). Saya sangat setuju dengan pernyataan tersebut. Itulah mengapa dalam usaha kita mengejar Kekayaan dan Kesuksesan finansial, kita tidak boleh lupa akan dua unsur kebahagiaan yang lain: Cinta dan Kesehatan. Ingatlah, bahwa pada akhirnya, kita mencari uang supaya dapat digunakan secara bijaksana untuk meningkatkan hubungan relasi dan kesehatan kita. Jadi, selama perjalanan menuju sukses, jangan korbankan hubungan relasi dan kesehatan hanya gara-gara uang.
Sukses itu berawal dari mimpi dan semangat untuk mewujudkannya. Namun banyak orang yang tidak tahu cara membuat mimpinya menjadi kenyataan. Bagaimana cara anda membantu orang-orang seperti mereka?
Alasan utama saya menjadi seorang motivator adalah karena hasrat saya untuk membantu orang lain mencapai keberhasilan mereka. Berdasarkan pengalaman saya sendiri, saya tahu bahwa ada orang lain yang mungkin sedang melalui apa yang saya pernah alami. Sayangnya, tanpa petunjuk dan bimbingan, banyak dari mereka yang mungkin hanya akan menyerah karena mereka tidak tahu bagaimana caranya mencapai mimpi tersebut atau berpikir bahwa itu tidaklah mungkin bagi mereka. Saya ingin menggunakan cerita hidup saya untuk menyentuh hati mereka dan menunjukkan kepada mereka bahwa segalanya adalah mungkin dan juga untuk mempersiapkan mereka menjadi pemimpin-pemimpin masa depan.
Ada tips seputar personal branding yang bisa dibagi untuk pembaca?
Sejak awal saya memilih untuk membangun brand secara personal berdasarkan saya sebagai pribadi (personal brand), bukan secara formal sebagai sebuah perusahaan (corporate brand). Ini adalah langkah strategis karena saya ingin berinteraksi lebih banyak dengan target pasar saya. Saya merasa bahwa corporate brand membuat para konsumer merasa jauh sementara personal brand benar-benar menarik konsumer menjadi lebih dekat. Konsep ini sangat mirip dengan kebanyakan tokoh masyarakat atau orang-orang sukses di mana publik merasa bahwa mereka berada di luar jangkauan. Anda hanya dapat membaca tentang mereka atau menonton mereka dari jauh, tetapi Anda tidak akan bisa mendapatkan akses kepada mereka. Jadi jika Anda ingin belajar dari mereka, maka akan sangat sulit. Saya ingin melakukannya secara berbeda. Saya ingin supaya publik dapat menjangkau dan berkomunikasi dengan saya secara langsung dan mudah. Hal ini juga membantu untuk membedakan brand saya dari yang lain.
Bisa sebutkan lima hal terbesar yang mendukung sukses Merry Riana?
1.Doa mohon berkat Tuhan
2.Fokus pada Visi yang jelas
3.Ambil Tindakan terus-menerus
4.Miliki Hasrat yang kuat
5.Beri Kontribusi untuk masyarakat
Categories: Profil