Mengenal si “Enggak Enakan” alias People Pleaser, Seorang yang Kerap Menomorduakan Keinginannya Sendiri

Foto: TOPHEE MARQUEZ/Pexels

“Kenapa ya aku enggak bisa nolak? Kenapa sih harus aku terus yang minta maaf? Kenapa mesti aku terus yang ngalah? Kenapa?!”

Jika pertanyaan-pertanyaan di atas tadi kerap muncul di benak kamu, dan rasanya kepala kamu ingin meledak, mungkin secara enggak sadar kamu sudah jadi seorang people pleaser.

Apa itu people pleaser?

People pleaser merupakan seseorang yang selalu ingin untuk menyenangkan orang lain dan menomorduakan bahkan melupakan keinginannya sendiri.

Nah, setiap keputusan biasanya dibuat berdasarkan bagaimana orang lain akan bereaksi atau justru apa yang diharapkan orang lain terhadap diri kamu sendiri. Namun, sifat ini bukanlah kebiasaan yang baik dan mungkin membawa dampak buruk dalam kehidupan sosial-mu.

Ciri-ciri people pleaser

  • Sering merasa bersalah dan mengucapkan kata ‘maaf’
  • Memilih diam dan berpura-pura setuju untuk menghindari konflik atau perdebatan
  • Sangat merasa tidak nyaman ketika ada orang lain yang marah
  • Berpura-pura baik-baik saja, nyatanya kamu sedang terluka
  • Selalu berkata “Ya”, meski nyatanya kamu keberatan
  • Kerap merasa was-was dan takut dengan perasaan orang lain

Begini cara berhenti menjadi people pleaser agar kamu enggak terus-terusan “makan hati”

Secara tak langsung, punya sifat people pleaser bisa menandakan kamu merasa kedudukan diri sendiri lebih rendah daripada orang lain; alias merasa orang lain lebih baik dari diri sendiri. Maksud kamu memang baik, entah untuk mengedepankan kepentingan orang lain atau menjaga perasaan mereka.

Tapi, yang mesti kamu ingat, kebiasaan ini tidak baik untuk kesehatan mental. Jangan mau terus-terusan menjadi seorang people pleaser. Pasalnya, bukan tidak mungkin ke depannya orang di sekitar malah jadi terbiasa merendahkan kamu.

Lupakan masa lalu

Hampir sebagian besar, jika tidak semua, orang yang “enggak enakan” memiliki trauma masa lalu dari penindasan atau tindakan perundungan/bullying.

Hargai diri sendiri

Tidak ada orang yang bermartabat lebih tinggi atau lebih berharga daripada orang lain. Maka dari itu, kamu mesti mulai menghargai diri kamu sendiri dan jangan merendahkan diri kamu di hadapan orang lain.

Jaga keseimbangan dalam hubungan sosial

Keseimbangan adalah kunci keharmonisan dari bersosialisasi. Oleh karenanya, jika ingin memiliki hubungan yang harmonis dengan orang lain, kamu harus memberi ruang kepada orang lain untuk berkontribusi.

Pahami situasi dan kondisi

Berbuat baik memang baik. Tapi, tak jarang kebaikan kamu justru dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Kebiasaan menjadi people pleaser justru mempermudah niatan jahat orang lain terhadap diri kamu.

Menolak bukan berarti jahat

Tentu ada saat di mana kamu tidak bisa menolong orang lain, meski rasanya ingin untuk memberikan bantuan.

Berikan batasan yang jelas

Berikan batasan yang jelas antara lain kamu dan orang lain. Artinya, kamu boleh berbuat baik tapi tetapkan batasan yang jelas, sampai mana orang lain boleh menggunakan kebaikanmu.


Sumber: hellosehat

Editor: Yusham

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.