Pernah denger istilah Guilt Trip? Gluit trip atau secara harfiah berarti “perjalanan kesalahan” adalah sebuah teknik memanipulasi emosi yang dilakukan oleh seseorang untuk membuat orang lain merasa bersalah.
Biasanya guilt trip ini sering dilakukan oleh perempuan. Bisa pacar, teman, keluarga, bahkan orangtua kita sekalipun sering sekali mempraktekkan teknik manipulasi perasaan ini, lebih lebih seorang ibu (pasti perempuan). Walau kadang laki-laki pun tidak sunyi dari penggunaan teknik ini. Menghindari adu argumen dan ingin menang sendiri melatarbelakangi teknik ini, yaitu dengan membebani lawannya seakan-akan dia sendiri yang salah.
Itulah kenapa saya sampaikan bahwa perempuan cenderung lebih banyak menerapkan teknik ini terlepas dari disengaja ataupun tidak. Penasaran apa saja ciri-cirinya? Simak aja langsung ulasannya di bawah ini.
Merasa mengecewakan pelaku
Kalian akan selalu merasa telah mengecewakan pelaku. Tujuan dari dilakukannya guilt trip adalah untuk membuat kalian merasakan hal seperti tersebut. Kalian akan selalu merasa bahwa kalian mengecewakan pelaku. Intinya, kalian akan sering merasakan bahwa kesalahan selalu ada di pihak kalian.
Dibanding-bandingkan dengan orang lain
Salah satu ciri dari guilt trip ini adalah perilaku membanding-bandingkan dengan orang lain. Pasti kalian sudah tidak asing lagi, dengan fenomena ibu-ibu yang suka membandingkan anaknya sendiri dengan anak tetangga? Ketika kalian dibanding-bandingkan, maka akan muncul perasaan bersalah dari dalam diri. Kalian pun perlahan akan bertanya-tanya dalam diri,
“kenapa ya aku nggak bisa seperti si A?”
Nah, hal ini termasuk dalam tanda-tanda bahwa kalian sedang terjebak dalam guilt trip, lho, Sobat!
Setuju terhadap syarat yang diajukan pelaku
Tujuan dilakukannya guilt trip agar korban menuruti perkataan dan permintaan pelaku. Nah, jika kalian menemukan diri kalian terus menerus setuju dengan apa yang diminta teman atau siapapun yang dekat dengan kalian, hati-hati ya, Sobat!
Menjalani Hubungan Bersyarat
Sebuah hubungan antar pasangan pun tentu bisa saja salah satunya mengalami guilt trip. Seorang yang menjadi korban guilt trip biasanya kerap menerima perkataan,
‘kalau kamu cinta sama aku kamu bakal…’
dan seterusnya, di mana pelaku selalu mengajukan syarat. Pasangan yang terus mengatakan hal semacam ini hanya menginginkan satu hal, yaitu untuk menimbulkan rasa bersalah sehingga dapat mengendalikan pasangannya.
Sulit Berkata Tidak
Ketika pelaku meminta kalian melakukan sesuatu, kalian selalu tidak bisa untuk mengatakan tidak padanya, walau kalian keberatan dalam melakukan hal tersebut. Hal ini bisa terjadi karena pelaku yang menggunakan trik guilt trip ini mencoba membuat kalian berpikir bahwa mereka tidak bisa hidup tanpa kalian, bahwa kalian sangat dibutuhkan kehadirannya dan bantuannya oleh mereka, dan sebagainya.
Devi
Editor: Yusham
Categories: Health, Sex & Relationship