Mana Tipe Kepribadian Kamu, Introvert? Ekstrovert? Atau Ambivert? Yuk, Cari Tahu Di sini

23973273024769.5bfc242e78b18

Ilustrasi: behance.net/Lone Aadnekvam

Setiap orang memang memiliki kepribadiannya. Kepribadian tersebut dapat dikategorikan menjadi tiga bagian. Bagian tersebut adalah introvert, ekstovert, dan ambivert. Ketiganya memiliki artian yang berbeda. Simak lebih rinci di bawah ini.

Introvert

introvert

Ilustrasi: dribbble.com/

Secara umum, pribadi introvert dapat dikategorikan bagi orang yang lebih merasakan kenyamanan saat sendirian daripada saat bersama dengan orang lain. Bagi kepribadian introvert, ide dan konsep lebih menarik dibandingkan dengan orang lain maupun kegiatan sosial.

Bila dibagi lagi, sisi introvert ini dapat dikategorikan menjadi ekstrem, sedang, ataupun di antara keduanya karena sebetulnya ada pula orang berkepribadian introvert juga menyukai kegiatan yang dilakukan bersama orang lain dalam jumlah kecil, bukan besar. Ingat, introvert berbeda dengan anti-sosial. Kadang, kepribadian introvert dikaitkan dengan sifat pemalu. Ini adalah pandangan yang tidak tepat, sebab pemalu bukan saja berkepribadian introvert, namun juga dapat berkepribadian ekstrovert.

Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang bukan introvert sering kali merasa sulit saat harus memahami orang lain yang berkepribadian introvert. Maka dari itu, jangan heran, ada kalanya kepribadian introvert merasa tertekan. Misalnya, saat ‘dipaksa’ untuk lebih terbuka, lebih sering bicara, dan lebih sering berinteraksi di sekolah. Hal ini disebabkan oleh lingkungan yang menganggap bahwa pada saat seseorang terlihat pendiam dan suka menyendiri, berarti orang tersebut sedang depresi. Pandangan ini salah lho ya, sobat glamours.

Kelebihan dari kepribadian introvert pada umumnya adalah mampu menjadi pendengar yang baik, mampu memperhatikan detail, serta lebih terarah sebab betul-betul memikirkan dengan matang sebelum melakukan sesuatu. Sementara itu, kekurangan yang mungkin dimiliki orang introvert ialah cenderung kikuk saat harus bersosialisasi—apalagi terus-menerus, serta rasa percaya diri yang dapat dikatakan lebih rendah daripada kepribadian ekstrovert.

Ekstrovert

image

Ilustrasi: dribbble.com/

Kebalikan dari pribadi introvert yang lebih nyaman saat sendirian, kepribadian ekstrovert justru lebih nyaman saat bersama dengan orang lain karena mereka mendapat asupan energi pada saat berinteraksi dan berdekatan dengan orang lain. Menurut GoodTherapy, kepribadian ekstrovert lebih sering dijumpai daripada kepribadian introvert—dalam populasi secara general, dapat dikatakan bahwa perbandingan orang ekstrovert dan introvert adalah tiga banding satu.

Berarti, pada kenyataannya di dunia ini lebih banyak orang yang berkepribadian ekstrovert daripada introvert. Itulah sebabnya paradigma atau pola pikir pada umumnya cenderung menganggap bahwa ekstrovert adalah kepribadian yang ‘harus’ dimiliki semua orang. Padahal, tentu tidak. Sama halnya seperti introvert, kepribadian ekstrovert juga dapat dikategorikan ke dalam kategori ekstrem, sedang, ataupun di antara keduanya.

Ada tiga hal yang ‘gue banget’ bagi orang-orang ekstrovert. Pertama, mereka tentu senang berinteraksi dengan orang lain yang menjadikannya mudah bergaul. Kedua, mereka dikenal pandai mencairkan suasana. Ketiga, mereka senang bila menjadi pusat perhatian. Kelebihan yang mungkin dimiliki orang ekstrovert pada umumnya ialah kemampuannya untuk berpikir cepat pada saat mengambil keputusan, keberanian dalam mengambil resiko, dan tentu saja lebih mudah bersosialisasi dan mendapatkan teman-teman baru. Sementara itu, kekurangan yang mungkin menjadi masalah orang ekstrovert ialah agak sulit menjaga rahasia dan cukup ceroboh karena tidak berpikir panjang sebelum memutuskan sesuatu.

Ambivert

79a49858383583.59fa1c1d35455

Ilustrasi: behance.net/Lone Aadnekvam

Kamu tahu sebelumnya bahwa dalam kepribadian introvert dan ekstrovert, ada pengkategorian yang menjadikan setiap orang punya kadar introvert dan ekstrovert dalam dirinya. Jadi, orang dengan kadar introvert yang lebih tinggi akan dikatakan introvert dan sebaliknya. Namun, dalam kepribadian ambivert, kadar introvert dan ekstrovert dalam seseorang adalah seimbang. Istilah ambivert sendiri diciptakan oleh psikolog bernama Hans Aysencek. Nah, karena kepribadian satu ini ada di tengah-tengah introvert dan ekstrovert, maka orang ambivert pun dapat dikatakan fleksibel, alias mampu menyesuaikan diri dengan mudah.

Orang ambivert biasanya mudah bersosialisasi, namun tetap memiliki ruang waktu sendiri. Mereka memiliki sisi intuitif yang lebih tinggi hingga tau kapan harus diam dan kapan harus berbicara. Kelebihan pada kepribadian ambivert ialah mandiri, mudah beradaptasi, dan memiliki intuisi yang tajam.

*dilansir dari berbagai sumber

Devi

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.