Budaya belanja online/daring saat ini semakin menjamur. Setiap orang tak perlu untuk mendatangi satu toko ke toko lainnya untuk beli barang yang dibutuhkan. Tinggal duduk, buka gawai, buka aplikasi belanja daring, jika cocok tinggal transfer. Beres.
Namun, di masa pandemi Covid-19 ini dan penghasilan tidak menentu, tak jarang, sejumlah orang lebih menggunakan uangnya untuk keperluan pokok. Alih-alih ingin menghemat, tapi tatkala melihat barang yang diingankan tetap saja tergoda. Pusing? Yuk, simak langkah menghemat atau mencegah hasrat berbelanja daring di tengah pandemi korona.
Hapus aplikasi belanja
Banyaknya aplikasi belanja daring di gawai memang sangat mempermudah akses untuk mendapatkan barang yang kamu cari. Selama masih masa pandemi dan penghasilan belum stabil, langkah pertama untuk mengatasi kecanduan belanja daring kamu mesti menghapus atau unistall aplikasi tersbut di ponselmu, baik aplikasi marketplace atau e-commerce.
Nah, jadi setiap kali hasrat belanja kamu bergejolak, kamu enggak akan langsung buka aplikasi, karena sudah dihapus, tapi kamu mesti membukanya dari browser yang relatif tidak sepraktis aplikasi belanja daring.
Jadi harus dihapus semua, gitu? Iya! Mau enggak mau. Melepaskan diri dari kecanduan mesti dilakukan perlahan. Oke, kalo kamu belum siap menghapus semua aplikasi, cobalah untuk memulai dengan menyisakan satu aplikasi belanja yang paling dominan kamu gunakan. Kamu pasti bisa!
Unfollow akun belanja di media sosial
Menghapus aplikasi belanja dari di gawai ternyata belum cukup. Nyatanya, godaan belanja tak hanya datang dari aplikasi marketplace dan e-commerce saja. Media sosial seperti Instagram, Facebook dan lain sebagainya sering memantik hasrat kamu untuk berbelanja, lho! Nah, upaya untuk menyelamatkan isi dompet, kamu sebaginya berhenti mengikuti atau unfollow akun-akun tersebut, atau setidaknya cobalah untuk menyortir mana yang perlu diikuti mana yang tidak. Dengan cara ini setidaknya kamu bakalan terlepas dari godaan yang terus menguras kantongmu. Dengan begitu, saluran belanja daring kamu akan berkurang dan frekuensi menghabiskan uang untuk belanja ikut menurun.
Cabut aplikasi mobile banking
Dengan aplikasi m-banking memang sangat memudahkan urusan transaksi saat berbelanja daring. Aplikasi ini sangat memudahkan kamu saat mengakses rekening tanpa harus pergi ke ATM. Semua urusan soal pembayaran menjadi lancar dan enggak ribet.
Namun, agar hasrat berbelanja bisa sedikit berkurang, hal ini sangat diperlukan; hapus atau cabut aplikasi ini. Jadi, setiap kali kamu hendak bertransaksi, kamu harus memaksa diri untuk pergi ke ATM. Pergi ke ATM membutuhkan upaya lebih dan bisa memberi kamu waktu untuk berpikir ulang, apakah belanja daring tersebut benar-benar perlu atau tidak. Ditambah dengan keadaan yang masih belum benar-benar pulih karena pandemi ini, setidaknya membuat kamu berpikir untuk ke luar rumah.
Unsubscribe marketing newsletter
Setiap penjual atau penyedia marketplace memiliki tim pemasaran yang akan rajin memberi kamu informasi terkini tentang promo diskon, cashback, dan kampanye pemasaran lainnya. Tujuannya tentu saja untuk menarik Anda agar mampir dan berbelanja. Supaya godaan berbelanja bisa berkurang, coba saja menghentikan langganan atau unsubscribe newsletter pemasaran dari aplikasi-aplikasi tersebut. Dengan begitu, Anda mengurangi satu akses untuk berbelanja daring.
Buatlah rekening belanja khusus
Terakhir, cara ini bisa sangat ampuh selama kamu bisa berdisiplin dengan aturan yang kamu buat sendiri. Membuat rekening khusus untuk berbelanja online bisa membantu kamu membatasi “kerusakan” dompet akibat belanja daring. Anggaplah setiap bulan kamu mengalokasikan tak lebih dari Rp300.000 untuk berbelanja daring. Dengan memiliki batasan nominal yang bisa dibelanjakan, kamu mesti bisa berhenti berbelanja ketika dana di rekening khusus itu sudah habis. Selain itu, dengan rekening khusus belanja, Anda bisa menghindari upaya “menyabotase” pos lain yang lebih penting, seperti pos dana darurat, pos asuransi dan investasi.
Jadi, tidak perlu lagi ada ancaman finansial akibat ketagihan belanja daring di masa pandemi masih di bawah bayang-bayang pandemi. Dengan lima langkah mudah di atas, kesenangan belanja dari tetap bisa berjalan namun dengan lebih terkendali. Tak ada salahnya untuk memulai, bukan?
Sumber: avrist
Editor: Yusham
Categories: Work