JAKARTA – Tiga produser muda berbakat, Tebedayeng, Ryuzaki Rama dan Quickbuck siap menggebrak industri musik elektronik Tanah Air melalui karya terbaru berjudul Let You Go, I’ve Found, dan Take Me. Tak tanggung – tanggung, dalam debutnya ini, mereka berkolaborasi dengan nama – nama beken seperti RayRay (Female DJ peringkat 16 dunia Djane Top 100 tahun 2020) Kamasean Idol dan juga Charita Utami, vokalis band Midnight Quickie. Tiga karya apik tersebut diluncurkan perdana pada 19 Maret 2021.
Kolaborasi dengan RayRay terjadi di nomor lagu “Let You Go” ciptaan Tebedayeng. Pemilik nama asli Tubagus Dayeng Gumelar ini sangat bangga dapat bekerjasama dengan female DJ berdarah Taiwan yang kini berada di bawah naungan record label Barong Family, Belanda tersebut. “Senang dan bangga banget karya saya digarap lebih proper dan semoga bisa mendunia. Ini adalah salah satu mimpi saya yang menjadi kenyataan,” papar pria kelahiran Serang, 20 Mei 1998 tersebut.
Tebedayeng menguraikan, dari sisi musikalitas Let You Go memadukan beberapa genre seperti kawai, future bass, dan dubsteb, repertoar beragam dengan mengangkat tema cinta bertepuk yang sebelah tangan. “Let You Go bercerita tentang seseorang yang berjuang mempertahankan suatu hubungan dengan orang yang dicintai, tapi cintanya hanya sesaat dan orang yang dicintai itu mengabaikannya, sampai akhirnya membiarkan orang itu pergi. Lirik ini bukan berdasarkan pengalaman pribadi tapi dari cerita teman-teman. Semoga single saya bisa diterima oleh penikmat musik secara luas,” ucap Tebedayeng.
Lalu, kolaborasi apik juga lahir di nomor lagu “I’ve Found” dimana Ryuzaki Rama mengandeng solois jebolan Indonesian Idol, Kamasean Matthew. Bagi Rama, kolaborasi dengan Kamasean di luar ekspektasi karena membuat lagu ciptaannya menjadi lebih sempurna dengan balutan vokal khas Kamasean.
“Saya kaget hasilnya bisa sebagus ini, karena suara Kamasean keren banget dan bikin lagu I’ve Found punya warna baru. Saya senang dapat berkolaborasi degan Kamasean yang karena dia sangat professional dan juga kooperatif, sehingga proses recording dapat berjalan lancar sekali,” tutur Rama. Sementara itu, di nomor lagu ketiga yakni Take Me, giliran Quickbuck menggaet vokalis band Midnight Quickie, Charita Utami. Tak perlu waktu lama untuk menyesuaikan karakter
vokal Charita ke dalam lagu ciptaan Quickbuck tersebut. Pasalnya, sejak awal Quickbuck yakin Take Me sangat cocok dibawakan oleh Charita. “Workshop sama Tami enggak begitu lama. Karena lagunya udah ada dan dia tinggal ngulik lalu disesesuaikan dengan karakter vokalnya. Paling ada tambahan beberapa insight supaya outputnya lebih keren,” kata Quickbuck.
Perilisan tiga single ini merupakan reward bagi Tebedayeng, Ryuzaki Rama dan Quickbuck usai ketiganya berhasil menjuarai Electronic Music Producer Contest (EMPC) 2020 yang diinisiasi oleh ICEPERIENCE.ID.Mereka dipilih langsung oleh para juri yang merupakan barisan top DJ di Indonesia yakni Dipha Barus, Winky Wiryawan, dan Eka Gustiwana serta DJ kaliber internasional Yellow Claw usaimenyaring tak kurang dari 490 produser musik dan 576 track lagu yang didaftarkan pada kompetisi bergengsi ini.
Dipha Barus yang mewakili para juri menuturkan, terpilihnya tiga jawara ini tak lepas dari proses kurasi ketat yang dilakukan oleh dewan juri untuk mendapat hasil yang optimal dari kompetisi ini. “Ratusan track yang masuk ke EMPC itu cukup mumpuni dan kami selaku juri cukup kesulitan untuk mengkurasinya. Namun karena memang ada standart penilaian dan melihat dari kematangan hasil track tersebut, para juri telah menentukan Tebedayeng, Rama dan Quickbuck sebagai tiga terbaik. Bukan hanya urusan teknis bermusik, pada saat berjalannya EMPC dari awal hingga akhir banyak program yang dapat menjadi bekal para finalis untuk mampu eksis di industri. Mulai dari bagaimana mereka mempromosikan diri dan karya, wawasan seputar musik, hingga setiap detail yang mungkin belum banyak diketahui oleh finalis,” papar Dipha.
Sementara itu, Perwakilan ICEPERIENCE.ID, Sigit Diapsoputra, mengucapkan selamat atas keberhasilan Tebedayeng yang sukses meraih 1st winner, Rama sebagai 2nd winner dan Quickbuck di posisi 3rd winner pada EMPC 2020. Kemenangan ini merupakan awal dari jalan panjang meraih kesuksesan di panggung musik elektronik baik di Indonesia maupun kancah internasional.
“ICEPERIENCE.ID memiliki komitmen memajukan ekosistem musik elektronik Indonesia agar lebih berkembang dan menembus panggung musik elektronik dunia. Dengan membawa misi #localICEmovement, kami rutin menyelenggarakan beberapa program, salah satunya ialah EMPC yang tahun ini telah melahirkan tiga jawara. Kami berharap, karya-karya para pemenang EMPC 2020 dapat diterima oleh pecinta musik Indonesia bahkan internasional, dan juga dapat menginspirasi produser musik yang ada di luar sana agar berani tampil menunjukkan kemampuan mereka kepada dunia,” tutur Sigit Diapsoputra. Lagu I’ve Found – Ryuzaki Rama X Kamasean dan Take Me – Quickbuck X Charita Utami dapat dinikmati di berbagai digital streaming platform mulai 6 Maret 2021 seperti Spotify, Apple Music, YouTube, Joox, Deezer, Langit Musik, dan lainnya. “Selain dirilis dalam bentuk audio, ke depannya kami juga akan merilis karya-karya para pemenang dalam bentuk video. Jadi, nantikan keseruannya!,” tutup Sigit Diapsoputra.
Electronic Musik Producer Contest (EMPC) pertama kali diselenggarakan di tahun 2019 dimana terdapat lebih dari 500 track yang disubmit peserta. Dari jumlah itu, dewan juri menyaring karya mereka dan lahirlah Doci sebagai 1st winner. Sebagai hadiah, Doci terbang ke Los Angeles Amerika Serikat untuk berkolaborasi dengan Sean Miyashiro (CEO 88Rising) dan Devinta Trista yang merupakan penyanyi berbakat pilihan 88rising. Karya musik bertajuk “SAY LA VIE” itu kini bisa dinikmati di https://iceperience.id/SayLaVie. Sementara itu, ICEPERIENCE.ID juga meluncurkan album Livin Legacy bagi para pemenang lainnya yang sudah bisa didengarkan di berbagai Digital Streaming Platform mulai 10 Juli 2020. (https://iceperience.id/LivinLegacy).
Categories: Music