Seperti kebanyakan artis lainnya, Citra Kirana mengawali karirnya dari dunia modeling. Berawal dari mengikuti ajang pemilihan model majalah, kini perempuan cantik asal Cimahi ini telah menjadi salah satu nama baru yang cukup diperhitungkan dalam dunia entertainment Indonesia lewat peran Meisya dalam sinetron Putri Yang Ditukar.
Karirnya di dunia sinetron diawali dalam sinetron Janji Cinta, dimana Citra beradu akting bersama Rafi Ahmad. Selain itu ia juga pernah membintangi sinetron Nikita dan Safa dan MarwahBukan hanya itu saja, ia juga sempat muncul di beberapa iklan dan video klip. “Kalau iklan itu kan syutingnya cuma sehari, langsung beres. Jadi capeknya cuma satu hari itu saja. Kalau sinetron itu syutingnya kan setiap hari, jadi capeknya lebih lama,” ungkapnya.
Dengan kesibukan syuting sinetron, Citra mengaku tidak pernah merasa kehilangan masa mudanya, “ Kalau dapat libur pun aku sering main. Minimal kalau syuting pulang cepat juga aku sering jalan-jalan dulu. Jadi kalau ditanya apa merasa kehilangan masa muda gitu, ya ngga lah,” ucapnya.
Citra yang kelahiran Bogor, 23 April 1994 ini juga mengungkapkan keinginannya untuk bermain film. Saat ditanya ingin berakting di bawah arahan siapa, Citra menyebut nama Hanung Bramantyo dan Rizal Mantovani sebagai dua sutradara yang menjadi obsesinya. Satu hal lagi yang menjadi obsesinya adalah ingin mencoba peran protagonis. Selama ini, Citra memang sudah terlanjur identik dengan peran antagonis dalam sinetron-sinetron yang telah dibintanginya. “Sebenarnya dulu waktu awal-awal main sinetron pernah dapat peran protagonis, tapi kurang sukses. Sekalinya dapat peran antagonis langsung sukses dan keterusan sampai sekarang,” tutur Citra.
“Siapa tahu aja kalau di sinetron sering dapat peran antagonis, begitu ada kesempatan main film aku bisa dapat peran protagonis,” tambahnya penuh harap. Padahal, Citra mengaku bahwa sampai saat ini ia masih kesulitan saat harus berakting menangis di depan kamera. Sementara itu, karakter protagonis di sinetron-sinetron Indonesia masih sulit untuk dilepaskan dari stereotype adegan menangis tersedu-sedu. “Terkadang susah aja, tergantung mood. Kalau mood aku lagi bagus terkadang susah kalau harus berakting menangis,” ujarnya.
Identik dengan karakter antagonis, tentu juga ada konsekuensinya. Antara lain ditegur atau dimarahi oleh penonton sinetronnya saat kebetulan berpapasan. Citra mengaku pernah ada penonton yang sampai melabraknya saat bertemu di tempat umum. Sambil tertawa Citra bercerita,”Paling kayak yang ‘Aduh, kok kamu jahat banget sih? Kenapa sih kamu jahatin Amira terus?’ Biasanya sih yang seperti itu. Tapi kalau sampai ada yang nyubit-nyubit gitu mungkin karena gemas saja ya, kalau yang sampai nabokin gitu sih ngga ada.”Jawabnya sambil tertawa.
Ketika GLAM menanyakan nilai untuk sinetron tanah air Citra menjawab, “Yaa, kukasih nilai 8 deh, soalnya sinetron kan menghibur banyak orang juga, dan memang itu tontonan banyak orang,” Citra terdiam sejenak. “Tapi memang kadang ada juga sih sedikit yang ngga bagusnya,” ia menambahkan.
Setelah resmi lulus SMA, Citra memilih untuk tidak langsung melanjutkan ke bangku kuliah. “Aku cuti dulu satu tahun karena umur aku (waktu masuk sekolah) kan memang terlalu cepat satu tahun. Jadi aku mau kuliahnya disamakan dengan umur aku tahun depan,” tuturnya. Satu tahun cuti itu akan ia manfaatkan untuk fokus mengejar sekaligus membangun karirnya di dunia entertainment.
Are You a Shopping Queen?
“Belum tuh. Aku belum tahu malah. Emang ada yah?” tanya Citra saat ditanya apakah ia sudah berbelanja di Jakarta Great Sale (yang diselenggarakan dari tanggal 17 Juni – 17 Juli 2011). “Ooh, ada yah? Aku belum tahu euy. Iya nih kayaknya. Sedih yah?” jawabnya sambil tertawa
Ya, seperti halnya kaum hawa pada umumnya, Citra sangat menikmati kegiatan berbelanja. Untuk tempat belanja favoritnya, ia menyebut factory outlet Rumah Mode di Bandung dan Pondok Indah Mall (PIM) di Jakarta.
Terkait pesta diskon yang sedang berlangsung di negara tetangga, apakah Citra berniat mengunjungi Great Singapore Sale tahun ini? “Ingin, cuma waktunya kurang tepat saja karena aku syuting setiap hari, dan liburnya cuma setiap hari Minggu. Kalau dipaksakan pergi ke Singapura juga kurang bebas waktunya, jadinya malah capek sendiri nantinya,” katanya.
Saat berbelanja, barang yang paling sering ia beli adalah baju dan sepatu. Tapi Citra mengaku jumlah koleksi yang tersimpan di kamarnya tidak terlalu banyak juga, karena ia sering mewariskan barang-barang koleksinya ke orang lain. Biasanya, kakak dan saudara-saudaranya yang kebagian rejeki menerima warisan barang-barang darinya.
“Karena sayang, daripada ngga aku pakai dan disimpan di kamar sampai jelek dan ngga bisa dipakai lagi, lebih baik aku kasih ke orang supaya bisa dipakai sama dia. Jadinya lebih bermanfaat,” tutupnya.
Categories: Profil