Si A mengunggah mirror selfie iPhone 11 Pro Max dengan menggunakan caption “badanku kurusan.”
“Susah nyuruh anak saya main keluar, hobinya belajar terus di rumah.” –ibu X
Si B mengunggah foto wajahnya dengan posisi tangan memegang pipi mengeluh jerawat membesar, namun di jarinya terlihat cincin berlian.
Seseorang mengunggah foto self mirror sembari membawa barang belanja, ia menulis caption “padahal akhir bulan.”
Itulah contoh humblebrag.
Istilah humblebrag mulai muncul di media pada tahun 2002. Humblebrag lebih dikenal dengan istilah merendah untuk meroket, yaitu ketika seseorang menyampaikan sesuatu dengan maksud lain yang terselubung.
Biasanya seseorang memperlihatkan kekurangannya padahal dia bermaksud untuk menarik perhatian akan suatu pencapaian mengagumkan yang dimilikinya. Rasanya tidak butuh riset untuk membuktikan betapa menyebalkannya humblebrag karena nyatanya sikap tersebut tidak tulus.
Mereka yang sering melakukan Humblebrag ingin dianggap hebat dan penting. Akan tetapi, sikap menyombongkan diri secara terselubung tidak lebih baik daripada menyombongkan diri secara langsung. Hal tersebut memancing kekesalan lawan bicaranya.
Yuk! Hindari sikap humblebrag untuk kebahagiaan bersama.
Penulis: Anggi
Editor: Yusham
Categories: Health