Teman adalah salah satu faktor pendukung keberhasilan hidup kita, di mana mereka yang membantu atau ada di saat kita sedang kesulitan, ataupun sebaliknya. Biasanya, teman-teman kitalah yang akan terus mendukung kita untuk tetap bangkit dan menjalani hidup.
Fake friend?
Namanya memang teman, namun tak jarang kerap kali malah menghancurkan. Kita tahu, tidak semua yang bernama teman justru bermanfaat dan membangun kita. Inilah yang disebut dengan teman palsu atau fake friends.
Apa saja ciri-ciri dari teman palsu?
- Ngomongin di belakang
Fake Friends biasanya berpura-pura baik. mereka bersikap seperti orang yang paling pengertian yang mendengar semua keluh kesahmu. Tapi diam-diam mereka ngomongin semua kejelekan kamu di belakang. Mereka mungkin tidak sungkan membocorkan rahasiamu ke banyak orang.
2. Tidak suka melihatmu berhasil
Teman sejati pasti selalu mendukung kamu dalam situasi apapun. Beda halnya dengan fake friends, mereka tidak suka saat kamu berhasil mencapai sesuatu. Mereka juga gampang merasa iri dan cemburu dengan semua yang kamu punya. Nah, Sobat Glamours, rasa cemburu ini muncul karena mereka menganggap dirinya lebih baik dari kamu.
3. Selalu dan tidak suka dikritik
Kritik adalah hal yang wajar dalam lingkungan pertemanan, hal ini berfungsi membuat diri menjadi lebih baik lagi. Tapi jika temanmu sering mengkritik tanpa memikirkan perasaanmu, bisa jadi dia salah satu fake friends. Orang seperti ini juga tidak suka jika mereka dikritik balik.
Berikut ini 3 cara mengatasi keburukan mereka:
- Rilex
Terkadang, mempunyai fake friends adalah hal yang melelahkan, baik fisik maupun mental. Hal ini adalah salah satu cara untuk menenagkan pikiran dan jika. Mendengarkan musik yang kamu suka saat waktu senggang pun dapat membantu membuat tubuh rileks.
2. Curhat kepada orang terdekat
Hal ini dapat membantu kamu dalam mengatasi fake friends. Biasanya, orang-orang terdekat adalah orang yang dapat memberikan solusi terhadap masalah yang kamu alami, misalnya orangtua, sahabat, atau sanak saudara. Tapi perlu diingat, kamu juga mesti memberi batas pokok pembicaraan.
3. Dekati fake friends
Cara ini tergolong cara yang agak rumit, di mana mengharuskan kamu duduk untuk berkomunikasi dengannya. Untuk cara ini, kamu dapat berkomunikasi dengannya secara tidak langsung dan bertahap. Misalnya, kamu tidak sengaja bertemu dengannya di jalan, tanyakan kabarnya, bagaimana pekerjaan yang ia lakukan, dan lain sebagainya. Siapa tahu dia malah menjadi teman sejati kamu!
Nah, Sobat Glamours juga jangan lupa untuk mengevaluasi diri sendiri juga, ya!
Setiap orang tak luput dari kesalahan bukan? Coba ingat-ingat lagi, mungkin saja kita pernah punya kesalahan di masa lalu. Hal itu bisa jadi alasan orang yang kamu anggap fake friends punya rasa dendam sehingga bermanipulasi menjadi “teman”.
Sumber: Lingkar Psikologi
Editor: Yusham