Halo Sobat Glamours, apakah kalian tahu bawa setiap tahun pada tanggal 23 Januari merupakan Hari Tulisan Tangan Internasional?
Nah, di bawah naungan Asosiasi Produsen Alat Tulis atau Writing Instrument Manufacturers Association (WIMA), Hari Tulis Tangan Internasional telah dirayakan sejak tahun 1977, untuk menyoroti pengaruh tulisan tangan pada kehidupan manusia, lho.
Meski penggemar komputer memuji keunggulan semua hal terkait digital, ahli saraf memperingatkan bahwa mengabaikan tulisan tangan dapat memengaruhi keterampilan membaca dan belajar.
Lalu kapan terakhir Sobat Glamours menulis menggunakan tangan? Tak diragukan lagi, mungkin baru-baru ini kalian baru saja membuat daftar belanjaan, menulis sebuah catatan, hingga mengoreksi pekerjaan rumah anak, atau membuat catatan dalam rapat.
Seperti yang dilansir dari Okezone.com, satu hal yang pasti, kemampuan digital memungkinkan manusia menghasilkan teks, khususnya dalam sisi profesional di dunia pekerjaan, yang dengan kecepatannya semakin menggantikan tulisan tangan.
Tetapi menurut beberapa ahli, pengunaan pena dan papan tombol (keyboard) dapat mengaktifkan pola kognitif yang sangat berbeda.
“Tulisan tangan menuntut gerakan kompleks yang secara bersamaan memicu impuls sensorik, motorik, dan kognitif,” kata Direktur Ilmiah Organisasi Riset Prancis CNRS Edouard Gentaz, yang juga merupakan profesor psikologi perkembangan di Universitas Jenewa, dikutip dari risetnya, Jumat (22/1/2021).
Seorang anak tidak bekerja dengan keyboard dengan cara yang selalu sama, alih-alih membentuk huruf, menggunakan memori visual sesuai dengan kemampuan motorik halusnya, mereka justru menekan tuas tombol-tombol, dan melakukan gerakan-gerakan yang selalu sama.
Gentaz menyatakan, pengalaman dan sensasi yang bisa didapatkan dengan menulis secara manual, seperti mengunting, meremas, bahkan menyobeknya merupakan sesuatu hal yang tidak bisa didapatkan jika hanya menggunakan papan tombol.
Sumber: Okezone.com
Editor: Yusham
Categories: News