Nadin Amizah Lahirkan Mini Album “kalah bertaruh”, Sebuah Epilog Pertaruhan di Masa Lalu

Satu tahun perayaan Selamat Ulang Tahun berlalu, kini Nadin Amizah kembali melahirkan karya terbarunya dengan format mini album bertajuk kalah bertaruh (26/05). Berbeda dengan sebelumnya, menuju kelahiran mini album ini, Nadin menyajikan seperti takdir kita yang tulis sebagai lagu perkenalan pada bulan Maret 2021 lalu.

Selain melengkapi potongan kisah dan harapan yang ia senandungkan di album sebelumnya, lagu ini merupakan jembatan menuju mini album kalah bertaruh. Karenanya pula, kalah bertaruh lahir sebagai kisah lanjutan dari Taruh pada album perdananya, Selamat Ulang Tahun.

Masih berkisah tentang cinta belia yang penuh harap beserta huru-hara di dalamnya, kalah bertaruh dapat dikatakan sebagai gerbong menuju dunia lain dari Nadin Amizah di masa lampau. Melalui dunianya, ia membagikan kisah dari sebagian masa lalunya secara sukarela melalui nada-nada indah nan syahdu pada mini album terbarunya.

dok. Nadin Amizah

Dalam kalah bertaruh, Nadin membagikan kisahnya dalam 5 babak melalui lagu-lagu yang ia sajikan, salah satunya sebuah tarian yang tak kunjung selesai yang dijadikan sebagai lagu sorotan utamanya. Lagu ini patut menjadi salah satu sorotan, sebab lagu ini mampu mengemas kisahnya secara utuh pada mini album ini.

“Karena di lagu ini, aku bisa menceritakan kisahku secara lengkap sebagai perempuan yang pernah kehilangan dan berproses dengan itu. Dan di album ini, aku hanya ingin didengar dengan baik melalui karyaku,” ucapnya.

Dalam mini album ini, dengan mahirnya, Nadin kembali bermain dengan pilihan kata-kata puitis yang sederhana, namun tetap indah tanpa upaya dalam mengisahkan pertaruhan akan masa lalunya. Namun kali ini, Nadin tidak hanya menulis kisahnya seorang diri, ia menggandeng Kevin Rinaldi, dan musisi kolaborator dari album sebelumnya, yakni Ramadhan Zulqi (Syarikat Idola Remaja).

Selain itu, Nadin turut mempercayai Eky Rizkani (Reruntuh) sebagai produser, perancang, hingga proses produksi secara utuh dalam pengemasan karya terbarunya. Pemilihan peran-peran dalam proses produksi mini album ini menjadi salah satu komponen terpenting untuknya pribadi. Sejak mini album ini terasa begitu dekat dengannya, Nadin menentukan pilihan hatinya untuk berkolaborasi dengan ketiganya dalam mewarnai babak pertaruhannya.

Dan nampaknya, Eky Rizkani mampu mentranslasikan Nadin Amizah beserta dunia kecilnya ke dalam mahakarya ini. Sebab mini album ini bukan hanya terasa dekat olehnya pribadi, tetapi juga terasa detil, jelas, dan intim sampai ke telinga para pendengar.

“Aku rela dengerin album ini berkali-kali, karena aku sangat puas dengan hasilnya. Semoga keintiman, dan tiap detil yang ingin aku sampaikan di album ini bisa didengarkan dengan baik ke setiap pendengarnya.” Ucapnya dengan lugas.

dok. Nadin Amizah

Sejak lahirnya kalah bertaruh, secara resmi mini album ini diperuntukkan untuk merangkul para pendengar, di luar Nadin beserta sebagian dari dirinya di masa lalu, yang tengah menghadapi ketidakpastian dan kegelisahan. kalah bertaruh akan mengombang-ambing rasa para pendengarnya di tiap lagu dengan balutan ketenangan lantunan musik khas Nadin Amizah.

Mini album ini bukan sekadar roman picisan belaka, tetapi kalah bertaruh turut mampu merangkum proses seseorang dalam bertahan, memperjuangkan, melepaskan, hingga mengikhlaskan sesuatu yang bukan menjadi miliknya. Memulai babak pertaruhan dengan upaya bertahan dalam ‘sebuah tarian yang tak kunjung selesai’, hingga ‘dan, selesai.’ sebagai penutup yang disuguhkan dalam bentuk ajakan untuk berbahagia, meski itu di jalan yang berbeda. Nadin seolah berkisah seakan penyertaan Tuhan dan semesta menjadi salah satu bagian terpenting di tiap prosesnya.

artwork Kalah Bertaruh, nadin amizah
artwork Kalah Bertaruh

Selain itu, Nadin tidak hanya membagikan kisahnya melalui lagu-lagu yang ia senandungkan, tetapi ia juga tengah berkisah melalui tematik visual dari mini albumnya (artwork). Jalan, kamar, dan mobil menjadi pilihannya dalam memvisualisasikan karyanya; intim dan personal, selayaknya sebuah hubungan. kalah bertaruh bukan hanya sebuah medium berkisah, tetapi juga menjadi karya yang utuh. Keutuhan mini album ini bukan hanya tercermin dari kekayaan akan musikalisasi Nadin yang tak perlu diragukan lagi, melainkan bagaimana ia membagikan kisah pertaruhan cinta belianya pada dunia dengan lapang dada.

“Mini album ini menjadi istimewa untukku, karena melalui karya ini, aku memberanikan diri untuk bicara sepenuhnya tentang cinta dengan sederhana dan tanpa diputar-putar.” Ujarnya dengan tenang.

Dengan lahirnya kalah bertaruh, karya ini dipastikan mampu bermuara dan menyertai siapa pun yang tengah berproses. Oleh karenanya, selamat menikmati dan menyelami dunia lain dari Nadin Amizah, kalah bertaruh di hari Rabu.

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.