Pada album terbarunya yang berjudul “Tentang Cinta” yang dirilis di bawah bendera Sony Music Indonesia, Pinkan Mambo hadir dengan penampilan dan image baru yang lebih berkelas dan stylish. Album berisi 13 lagu tersebut melejitkan single “Cintaku Dimutilasi” dan “Jangan Pergi” yang kian memantapkan nama Pinkan sebagai salah satu penyanyi papan atas di tanah air. Di album ini juga terdapat lagu “Kasmaran” yang dinyanyikan dengan aransemen baru yang bernuansa Timur Tengah yang membuatnya terdengar fresh dan tetap asyik untuk bergoyang.
Bicara tentang unsur Timur Tengah, Pinkan pun kini telah menyandang status sebagai ikon Belly Dance dari Gold’s Gym. Terpilihnya Pinkan sebagai ikon Belly Dance dari Gold’s Gym ini dikarenakan kecocokan karakter Pinkan dengan tarian khas Timur Tengah yang eksotis ini. Itulah jawaban kenapa penampilan Pinkan kini terlihat lebih ramping dan makin luwes dalam berdansa. Komitmen dan kerja keras Pinkan bersama Gold’s Gym merupakan kunci sukses utamanya dalam menciptakan image barunya ini.
Bersama salah satu instruktur ternama dari Gold’s Gym, Pinkan menjalani latihan belly dance privat, dan selanjutnya ia pun masih rutin mengikuti kelas regular belly dance di gym tersebut hingga kini. Tak hanya belly dance, Pinkan pun rutin fitness disela-sela kesibukannya agar bentuk dan kondisi tubuhnya tetap terjaga. Saat ditemui dalam acara promo albumnya di Gold’s Gym Braga City Walk, Pinkan berbagi cerita mengenai proses perubahan image yang dijalaninya ini.
Apa harga yang harus dibayar oleh seorang Pinkan dalam menyiapkan image baru ini?
Sebenarnya sih cukup berat ya. Apalagi sejak beberapa bulan sebelum launching album ini, memang sudah digembleng habis-habisan untuk latihan belly dance dan fitness. Bersamaan dengan itu, jadwal show off air juga sedang banyak, termasuk show di luar negeri di Bangkok dan Singapura. Jadi kesibukannya benar-benar tinggi pada saat itu. Belum lagi jadwal promo media yang juga padat. Pokoknya aku sampai hidup di mobil dan tidur di situ juga, hanya dengan bantal dan selimut, saking sibuknya. Tapi setelah launching albumnya selesai, kesibukannya mulai sedikit berkurang lah.
Dengan jadwal yang sepadat itu, apa tidak menyulitkan?
Sampai sekarang aku nenikmati semua itu. Lagipula aku puas dengan hasilnya. Aku bisa mengurangi berat badan 8 kilo, aku bisa belly dance, dan masih banyak lagi. Apalagi pekerjaan aku kan di bidang entertainment, yang menuntut aku untuk bisa menyanyi dan menari dengan baik. Untuk menunjang fisik juga perlu nge-gym dan olahraga. Jadi di pekerjaan aku memang hal itu cukup penting.
Kenapa mau berjuang sekeras itu?
Karena aku pikir, aku mau belajar menari itu karena memang sangat berguna buat aku. Memang cukup menyita waktu dan tenaga, tapi itu memang sudah konsekuensinya. Lagipula, dalam karir, aku ngga mau cuma jadi penyanyi yang biasa-biasa saja, aku juga ingin terus maju. Yang jelas, aku mau menjalani karirku dengan total, karena aku yakin bahwa akan ada feedback ke akunya juga. Memang berat sih, tapi aku jalani saja semuanya, dan yang penting aku enjoy.
Dengan jadwal sehari-hari yang super padat, apa sempat stress?
Wah, sampai pernah mau nangis waktu itu saking ngga kuatnya. Tapi ada banyak orang hebat di belakang aku yang terus mendukung dan memotivasi. Mamaku, labelku, pokoknya banyak banget. Makanya, aku beruntung sekali bisa memiliki orang-orang seperti mereka.
Bagaimana ceritanya bisa terpilih menjadi duta Gold’s Gym?
Jadi memang ada kerjasama antara pihak Sony Music dengan Gold’s Gym untuk membangun artis-artisnya, membentuk tubuh mereka supaya jadi ideal. Nah, artis pertama yang jadi first projectnya itu Pinkan. Dan ketika kesempatan itu datang, aku pikir kenapa tidak dicoba saja? Akhirnya aku mulai fitness, kemudian lama-lama akhirnya datang tawaran yang lain, dan akhirnya berujung aku belajar belly dance dan menjadi duta Gold’s Gym ini.
Belly dance itu kan di negeri asalnya terkenal dengan kostumnya yang terbuka. Bagaimana Pinkan akan menampilkannya dalam show?
Yang jelas sih aku tidak akan memakai baju terbuka saat tampil di panggung atau di televisi ya, karena budaya disini kan berbeda dengan budaya di luar negeri. Takutnya nanti malah jadi aneh sendiri kalau menyanyi dengan pakaian seksi di televisi, misalnya. Lagipula, menari belly dance itu kan tidak berarti bajunya harus serba terbuka juga.
Kalau untuk show di luar negeri misalnya, apakah tidak akan memakai kostum terbuka juga?
Kalau itu aku belum tahu, karena aku menerapkan konsep belly dance ini juga kan belum terlalu lama, dan aku belum ada show di luar negeri lagi setelah project ini. Memang pernah sekali aku diundang untuk show di Bangkok, tapi kebetulan konsep acaranya itu Hawaiian, jadi aku tampil memakai kostum yang sesuai dengan konsep acaranya. Dan tidak semua undangan show, di luar negeri sekalipun, yang menggunakan konsep seperti itu. Kalau diundang menyanyi di acara resmi, atau acara berkonsep glamour, tidak mungkin juga kan bajunya seperti itu? Disesuaikan dengan konsep acaranya juga pasti. Karena aku penyanyi Indonesia, sepertinya akan aneh juga kalau aku memaksakan diri untuk tampil seperti Shakira, misalnya.
Dari kerjasama sebagai duta belly dance ini, apa saja yang didapat?
Wah, banyak sekali, dan itu tidak bisa diukur dengan uang ya. Padahal, semua itu hanya berawal dari sebuah positive thinking. Aku harus terus menyanyi dan masih harus ditambah dengan fitness, menari dan lain-lainnya itu pasti capek ya, tapi kenapa aku harus berpikiran negatif disitu? Memang pada awalnya aku belum tahu hasilnya nanti akan positif atau tidak, tapi aku selalu memacu diriku untuk berpikiran positif. Dan bagi aku, hasil akhirnya ternyata memang positif. Aku bisa punya tubuh yang bagus, bisa menari, bertemu lebih banyak orang lagi, aku sama sekali tidak menyangka kalau hasilnya akan sepositif ini.
Categories: Profil