“PERINGATAN PEMERINTAH: MEROKOK DAPAT MENYEBABKAN KANKER, SERANGAN JANTUNG, IMPOTENSI DAN GANGGUAN KEHAMILAN DAN JANIN.”
Begitulah bunyi peringatan yang terpampang dalam setiap iklan rokok serta setiap bungkus rokok yang dijual di setiap etalase. Namun apakah bahaya dari asap rokok hanya seperti yang disebutkan di atas saja? Tentu saja tidak. Yang tercantum pada peringatan tersebut hanyalah sebagian kecil dari bahaya rokok yang sesungguhnya. Masih banyak lagi bahaya lain yang disebabkan oleh rokok, dan efek samping yang ditimbulkannya berbeda-beda bagi perokok pria dan wanita.
Apa sajakah pengaruh asap rokok bagi kesehatan tubuh wanita? Inilah dia:
Penuaan Dini
Bagi kebanyakan wanita, penuaan dini adalah salah satu hal yang paling dihindari. Namun bagi para wanita yang merokok, menghindari penuaan dini adalah hal yang lebih sulit lagi. Racun yang terkandung dalam asap rokok menyebabkan perubahan biokimia dalam tubuh sehingga mempercepat penuaan sel-sel kulit. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa seseorang yang merook lebih dari 10 batang sehari selama 10 tahun lebih banyak memiliki kulit yang kusam serta keriput yang lebih banyak ketimbang mereka yang tidak merokok.
Infertilitas
Jika merokok dapat menyebabkan impotensi pada pria, maka pada wanita merokok dapat mengurangi tingkat kesuburan. Perokok wanita hanya memiliki tingkat kesuburan 70-75% dibanding wanita yang tidak merokok, dan akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk dapat hamil. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya respon ovulasi (pembuahan) serta penurunan implantasi dan fertilisasi zigot (janin).
Kanker Payudara
Efek samping lain dari merokok yang paling ditakuti bagi wanita adalah kanker payudara. Sebuah penelitian dari American Cancer Society menunjukkan bahwa penderita kanker payudara yang merokok mempunyai resiko kematian 25% lebih besar, dan resiko tersebut akan meningkat sesui dengan jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. Bahkan, bagi mereka yang merokok lebih dari 40 batang sehari, resiko kematian tersebut bisa meningkat hingga 75%.
Serangan Jantung
Jika kamu adalah perokok aktif serta sedang menggunakan pil kontrasepsi, berhati-hatilah: Wanita yang merokok sekaligus menggunakan pil kontrasepsi mempunyai resiko serangan jantung, stroke serta pembekuan darah beberapa kali lipat lebih besar dibanding perokok biasa. Terutama bagi mereka yang sudah berusia diatas 35 tahun. Tanpa pil kontrasepsi pun, resiko serangan jantung bagi wanita yang merokok 50% lebih besar ketimbang pria perokok.
Masalah Kehamilan
Tanpa sadar, ibu hamil yang merupakan perokok aktif akan ikut menyalurkan bahan kimia beracun melalui aliran darah kepada janin yang dikandungnya. Hal ini bisa berakibat serius pada janin, bahkan menyebabkan keguguran/kematian janin. Bahkan, setelah lahir pun bayi akan menjadi lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Hal ini dikarenakan darah para bayi dari ibu perokok aktif akan memiliki kadar nikotin yang sama dengan yang terdapat dalam darah ibu mereka.
Kanker Serviks
Wanita perokok aktif akan memiliki resiko terkena kanker serviks dua kali lebih besar ketimbang mereka yang tidak merokok. Tidak hanya paru-paru, bahan-bahan kimia penyebab kanker yang terdapat pada asap rokok akan mempengaruhi organ tubuh yang lain. Zat-zat berbahaya tersebut diserap melalui paru-paru dan menyebar ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Beberapa peneliti telah menemukan zat-zat yang terdapat pada asap rokok dalam area serviks wanita perokok. Para peneliti percaya bahwa zat-zat tersebut akan merusak DNA dari sel-sel leher rahim dan dapat berkontribusi terhadap perkembangan kanker serviks. Merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh kurang efektif dalam memerangi infeksi HPV (Human Papiloma Virus) yang menjadi penyebab utama kanker serviks.
Menopause Lebih Cepat
Berbagai studi yang telah dilakukan banyak yang menunjukkan bahwa wanita perokok pada umumnya akan mengalami masa menopause dua hingga tiga tahun lebih cepat ketimbang non-perokok. Resiko tersebut akan meningkat hingga tiga kali lipat jika wanita tersebutmulai merokok pada usia remaja. Hal ini dikarenakan merokok akan membuat tubuh memproduksi hormon estrogen dalam jumlah yang lebih sedikit.
Osteoporosis
Merokok untuk pertama kalinya diidentifikasi sebagai faktor penyebab risiko osteoporosis lebih dari 20 tahun yang lalu. Studi terbaru menunjukkan hubungan langsung antara penggunaan tembakau dan penurunan kepadatan tulang. Selain karena racun yang terkandung dalam rokok, faktor resiko ini juga disebabkan oleh efek samping dari merokok itu sendiri seperti menurunnya daya tahan tubuh serta membuat nafsu makan menjadi berkurang.
Categories: Health
thanks min infonya, sangat bermanfaat.