Ramah, cantik, dan murah senyum, demikianlah kesan pertama ketika bertemu dengan istri Walikota Bandung, Atalia Praratya atau yang sering disapa Atalia Kamil. Berbagai macam kegiatan dan kesibukan Ibu dua orang anak ini tidak menjadikan Atalia patah semangat. Menjadi Ketua PKK Kota Bandung sekaligus Istri dari Walikota Bandung, Ridwan Kamil menjadikan Atalia sosok wanita inspiratif dari Bandung. Berikut adalah petikan wawancara Star Glam dengan Atalia.
Sebagai Ketua PKK Kota Bandung, program apa saja yang sedang anda jalankan?
Banyak sekali salah satunya program mengenai pemberdayaan wanita. Kami memang sedang menjalankan program bagaimana mereka para wanita bisa bergerak menjadi agen agen perubahan. Artinya mereka bisa berkarya dan menghasilkan sesuatu dengan tangan mereka sendiri. Para wanita menjadi agen perubahan di lingkungan dimulai dari lingkungan keluarga. Keluarga tidak akan bisa memulai program 3R jika tidak ada peranan seorang wanita. Oleh karena nya peran perempuan sangat luar biasa penting bagi setiap aspek kehidupan termasuk sosial.
Bagaimana Pendapat Anda Mengenai wanita yang menggeluti industri UMKM?
Menurut saya industri UMKM itu sangat penting. Industri UMKM sekarang yang mayoritas perempuan ini harus mendapatkan banyak pelatihan, pengetahuan dan informasi, dengan mendapatkan itu semua maka mereka akan survive. Yang saya lihat, sekarang mereka tidak mengikuti perkembangan jaman. Dekarnas kota Bandung membuka pelatihan bagi mereka dari mulai cara packaging yang menarik sampai ekspor impor, mengelola keuangan dll.
Menurut Anda Bagaimana Perkembangan UMKM di Kota Bandung saat ini?
Banyak sekali UMKM yang mendaftar ke Indag. Menurut UMKM Indag, beberapa tahun lalu, sekitar 300an tetapi saat ini tahun 2014 diperkirakan mencapai 300 ribu lebih. Ini harus siap siap. Karena akan ada lapangan pekerjaan. Ini tantangan luar biasa termasuk peluang luar biasa dan ancaman yang luar biasa pula. Jika mereka tidak pintar maka mereka akan tergerus oleh produk lain yang lebih keren. Masalah UMKM ini mari merapat karena mereka tidak sendirian. Misalnya Kang Ridwan Kamil akan membantu memasarkan produk – produk dari dalam negeri, atau Dekranas yang akan banyak membuat pameran selain didalam maupun diluarkota.
Mengenai karir pribadi, apasih kesulitan terbesar setelah menjadi istri walikota?
Masalah waktu,komunikasi degan suami semakin berkurang. Tetapi kita bisa atasi dengan berbagai cara. Saat ini banyak kan teknologi canggih. Kang Emil biasanya berangkat subuh pulang jam 12 malam, dan itu pasti saya sudah tidur tetapi saya mengalah dan selalu memberikan suport kepada Kang Emil, Saya juga berupaya semaksimal mungkin, malam hari saya sudah dirumah. Ini dilakukan agar anak anak tidak kehilangan sosok orang tua.
Dengan kesibukan kedua orang tuanya, apa pernah ada protes dari anak anak ?
Kang Emil dulu kan juga bekerja sebagai arsitek, dan selalu standby dikantor, ketika sekarang menjadi walikota kadang ga tau dimana, suatu saat ada rapat ini,atau sedang razia ini. Kalau udah lima tahun beres masa jabatan, semua akan seperti biasa lagi. Kang Emil menjadi arsitek dan saya akan menjadi pengusaha kembali, ritme itu tidak boleh hilang. Kasian anak anak nanti kaget . Tapi sebetulnya ini soal komitmen. Kita ada hari keluarga Sabtu atau Minggu jam keluarga yang tidak boleh dicampur adukan dengan pekerjaan. Ini dilakukan agar menjaga keseimbangan antara karir dan keluarga. Jangan sampai anak anak kehilangan figur orang tua
Ada Pesan Bagi Perempuan Perempuan di Luar sana?
Buat saya perempuan harus berprestasi harus memaksimalkan peran di masyarakat tetapi tidak boleh lupa akan kodrat sebagai perempuan. Utamakan keluarga menjadi fokus utama. Bagaimanapun yang akan membawa kebahagiaan buat kehidupan kita nanti hanya doa anak anak kita . Saya sering mengajak para ibu- ibu bahwa sesibuk apapun kegiatan harus kembali kepada keluarga. Ini yang paling penting kalo anak anak kuat dari sisi kita, bayangkan dengan ribuan anak dari ribuan keluarga yang lain melakukan hal yang sama dari sisi kita, Indonesia akan beres.
Categories: Profil