Yoga adalah salah satu jenis olahraga yang terus menanjak di mata publik beberapa tahun ke belakang. Olahraga ini dipercaya dapat membuat tubuh lebih sehat, meningkatkan kekuatan dan melepaskan, juga dapat menghilangkan stres.
Namun, komunitas yoga pun mulai menjamur di kota-kota besar. Salah satunya komunitas Yoga Kentang yang tercetus di Kota Bandung.
Bulan lalu, Majalah Star Glam berkesempatan berbincang dengan Sianie Widjaja (S) dan Natasha Nouvelle (N) selaku pendiri Yoga Kentang. Seperti apa obrolannya? Simak petikan wawancara kami bersama mereka yang juga merupakan ibu dan anak ini.
Bisakah diceritakan sedikit awal mula terbentuknya komunitas Yoga Kentang?
S: Berdiri 11 Maret 2018. Awalnya kami berdua cuma ngejalanin hobi aja. Karena kami sering yoga bareng, lalu kami buat nama Yoga Kentang.
N: Awalnya nama itu cuma untuk kami berdua doang. Makin ke sini, makin banyak permintaan, “kok, enggak bikin kelas atau event?” baru akhirnya sekitar awal tahun 2019 kami mulai merealisasikannya.
Tujuannya?
S: Karena kebetulan banyak yang tertarik dengan olahraga ini, jadi kami pengin merangkul sesama pecinta yoga.
N: Justru yang membuat kami beda dengan komunitas lain, kami ingin mematahkan perspektif orang yang kerap beranggapan bahwa ‘yoga hanya bisa dilakukan oleh orang yang kurus atau cuma untuk orang tua saja’. Nah, kami memiliki slogan “Yoga for Fun”, di mana kami lebih mengedepankan kesenangan ketika kami melakukan olahraga ini. Enggak usah ada tekanan atau enggak selalu harus bisa handstand dan lain sebagainya.
Seberapa pentingnya sih olahraga yoga bagi kesehatan?
S: Penting banget. Yoga membuat kita jauh lebih sehat, kalem, dan sabar. Tujuannya juga bukan cuma cium lutut atau menyentuh lantai, bukan.
N: Tentunya yoga sangat bagus untuk mengeluarkan emosi yang enggak bisa dikeluarkan dengan kata-kata. Kenapa aku suka banget yoga? Aku enggak perlu ngomong, yoga udah bisa mengeluarkan luapan emosiku. Karena yoga itu physically and mentally…
Di Yoga Kentang ada berapa macam jenis yoga?
N: Ada empat. Yoga healing, floating yoga, insideflow, dan fat burning yoga.
Kalo kumpul sering di mana?
N: Kalo ada kelas biasanya di sejumlah studio yoga di Bandung. Tapi kalo kumpul semua biasanya di kafe, tapi kadang sambil yoga juga.
Untuk orang yang pertama kali yoga, apakah ada teknik atau trik tertentu?
S: Sebelum memulai kelas kami memberi centring¸seperti meditasi, sembari mengosongkan pikiran dan fokus kepada pernapasan.
Saat ini sudah ada berapa anggota? Dan apa saja profesinya?
N: Kami enggak pernah ngitung, karena aku pribadi lebih menyukai kualitas ketimbang kuantitas. Jadi, kalo misalkan ada orang yang mengataskan namakan Yoga Kentang, aku sih enggak masalah, selama tidak menjelekkan nama komunitas (tertawa). Kalo profesinya, dari
Sistemnya bukan daftar dengan syarat tertentu, jadi setiapkali semua yang pernah kami latih dan mereka senang, kami sudah menanggap keluarga Yoga Kentang. Karena kami lebih suka melatih dengan prinsip sama-sama belajar.
S: Untuk profesinya ada pelajar, pekerja dan ibu rumah tangga. Paling muda ada anak SD, paling tua ada sampe 65 tahun.
Kalo mau gabung dengan komunitas Yoga Kentang bagaimana caranya?
S: Tinggal follow instagram @yogakentang lalu kontak kami, setelah itu tinggal ikut kelas yoga.
N: Kami enggak memungut biaya apapun, jadi kami membuka komunitas dengan senang hati. Karena tujuan awal membuka Yoga Kentang ini agar bisa mengajak anak-anak muda, kalo misalkan mereka ada punya tekanan, lebih baik ikut yoga ketimbang ke hal yang negatif.
Apa harapan Yoga Kentang untuk ke depannya?
S: Semoga banyak orang lebih mengenal yoga. Kami kepengin memasyarakatkan yoga (tertawa).
N: Karena yoga itu banyak memberikan manfaat, jadi bukan cuma untuk orang tua dan perempuan aja. Kami akan mencoba mengenalkan dari sekarang dan membawa yoga dari sisi yang lebih menyenangkan.
Yusham
Categories: Community