Pulau Belitung atau yang lebih dikenal dengan pulau Laskar Pelangi bisa menjadi salah satu pilihan destinasi. Masih dalam satu provinsi yang sama dengan pulau Bangka, pulau ini menyimpan berbagai wisata yang indah dan menarik.
Memiliki pasir yang putih serta air laut dengan warna hijau kebiruan nan jernih, membuat wisatawan yang berkunjung akan mendapatkan suasana baru yang tidak bisa didapatkan di tempat lain. Selain berwisata di pantai, Anda juga bisa mengunjungi danau dan beberapa museum bersejarah yang sayang untuk dilewatkan.
Pantai Tanjung Tinggi
Pantai ini menjadi latar tempat film dan novel Laskar Pelangi. Pantai dengan pasirnya yang putih dan airnya yang jernih ini juga menyuguhkan pemandangan batu granit yang sangat besar. Ombaknya pun relatif kecil, sehingga Anda dapat dengan leluasa berenang. Perpaduan hamparan pasir putih, batuan granit, serta air laut yang tenang menciptakan panorama pantai dengan keindahan sempurna dan menjadi lokasi favorit bagi wisatawan.
Danau Kaolin
Danau dengan kawah putih yang membentang ini menjadi kebanggan kepulauan Bangka Belitung. Sekilas, danau ini mengingatkan kita pada pemandangan Kawah Putih di Ciwidey, bedanya di danau ini tidak tercium bau belerang karena kawasannya bekas galian pertambangan kaolin yang ditinggalkan.
Perpaduan warna putih dan hijau kebiruan di kawasan ini membuat suasana tenang dan damai. Timbunan hasil kaolin yang berwarna putih membentuk gunung-gunung yang terlihat menjulang dari dasar tempat air menggenang. Airnya yang berwarna hijau kebiruan menambah keindahan yang ditawarkan. Selain itu, danau ini juga masih digunakan masyarakat setempat untuk melakukan aktifitas. Oleh karena itu, meskipun kawasan bekas pertambangan–wisatawan tidak perlu khawatir–selain melihat pemandangan, Anda juga bisa berenang menikmati segarnya air di sana.
Tempat bersejarah yang dapat Anda kunjungi
Pulau Belitung sarat akan sejarah. Banyak tempat yang menyimpan kenangan masa lalu yang diabadikan dalam sebuah museum atau tempat sejenis lainnya.
Mengunjungi Museum Kata Andrea Hirata membuat Anda seolah diajak napak tilas perjalanan novel Laskar Pelangi. Museum ini berisi berbagai literatur. Banyak kata-kata mutiara yang menginspirasi tertulis di tembok-tembok museum. Uniknya, tembok dan pintu-pintu dicat warna-warni bagai pelangi. Selain literatur, Andrea Hirata juga melengkapi bangunan ini dengan dokumentasi film Laskar Pelangi. Untuk menambah daya tarik, di museum ini juga ada tempat ngopi bernama Warung Kopi Kuli yang katanya tak kalah nikmat dari kopi-kopi di kota besar.
Selain mengunjungi tempat dengan literaturnya, di Belitung juga terdapat Vihara Dewi Kwan Im yang paling besar dan tertua yang ada di sana. Banyak orang datang beribadah ataupun berwisata. Untuk dapat sampai di vihara ini, Anda harus melewati sekitar 86 tangga. Anda akan disuguhkan dengan pemandangan indah Gunung Burung Mandi yang terletak di belakang Vihara. Untuk lebih menikmati suasana yang ada, Anda bisa melihat pemandangan sambil memakai pakaian China kuno Cheoongsam yang dapat disewakan.
Berada di Pulau Laskar Pelangi tak lengkap bila tidak menyambangi SD Muhammadiyah Gantong yang terletaknya di Desa Lenggang, Kecamatan Gantong, Belitung Timur. Sekolah tersebut memang bukan bangunan asli melainkan replika. Gedungnya yang sudah rusak bahkan tidak ada dibangun lagi saat pembuatan film Laskar Pelangi. Meski hanya replika, wisatawan tetap bisa merasakan bagaimana suasana anak-anak Laskar Pelangi bersekolah karena di buat semirip mungkin dengan aslinya.
(Windy)
Categories: Traveling