Setiap penulis tentu memiliki cara menulisnya masing-masing. Tak jauh dari penulis-penulis perempuan di Indonesia. Jangan salah penulis-penulis ini tak kalah kreatifnya dengan penulis pria. Kita simak siapa saja sih yang menjadi penulis perempuan di Indonesia.
Intan Paramaditha
Intan Pramaditha merupakan lulusan Sastra Inggris di Universitas Indonesia pada tahun 2001. Pada tahun 2005-2007 dengan beasiswa Fulbright, ia menempuh pendidikan Master of Arts di University of California, San Diego dalam bisang yang sama. Kemudian, ia mendapat fellowship dari New York University untuk menjalani program Ph.D dalam Kajian Sinema. Lebih menariknya lagi, ia berhasil lulus dengan predikat distinction pada tahun 2014. Intan Paramaditha dikenal lewat Sihir Perempuan, kumpulan cerpen yang masuk nominasi pendek/shortlist Khatulistiwa Award (Kusala Sastra Khatulistiwa) pada tahun 2005. Dia juga menulis antologi Kumpulan Budak Setan (2010) bersama Eka Kurniawan dan Ugoran Prasad. Ia juga menulis naskah teater, yaitu Goyang Penasaran, pertunjukan kolaborasi Teater Garasi dan disutradarai oleh Naomi Srikandi. Berkisah tentang penyanyi dangdut kampung yang dipuja sekaligus dihujat, Goyang Penasaran menawarkan pandangan kritis atas isu seksualitas, agama, dan politik setelah jatuhnya rezim Orde Baru. Teater ini diadaptasi dari cerpen karya Intan sendiri dalam buku Kumpulan Budak Setan. Pada 2017 ia meluncurkan buku Gentayangan: Pilih Sendiri Petualangan Sepatu Merahmu.
Marchella Febritisia Putri
Marcella F.P. merupakan penulis yang lahir pada 16 Februari 1990. Marcella merupan lulusan dari Pendidikan Studi desain Komunikasi Visual di Universitas Bina Nusantara. Buku Generasi 90an merupakan tugas akhirnya waktu itu dan sempat di tolak oleh penerbit. Akan tetapi, kini buku Generasi 90an memiliki empat jilid. Selain itu, Marcella telah memiliki tujuh judul buku hasil karyanya. Lalu Marcella menulis novel flash fiction NKCTHI selama dua tahun berdasarkan pengalaman banyak orang syarat dengan kehidupan sehari-hari. Marcella juga membuat sebuah perusahan dengan nama PT. Kebahagiaan Itu Sederhana karena dengan nama yang mengusung kebahagiaan, ia menginginkan suasana kerja di perusahaan yang dalam prosesnya dapat membahagiankan banyak orang.
Ayu Utami
Justami Ayu Utami atau yang biasa dikenal sebagai Ayu Utami lahir pada 1968. Ia merupakan aktivis, jurnalis, sekaligus sastrawan Indonesia. Ia besar di Jakarta dan berhasil menamatkan kuliah di Universitas Indonesia. Ayu Utami pernah bekerja sebagai Guest Public Relation di Hotel Arya Duta, tepatnya sebelum dikenal sebagai seorang sastrawan. Setelah itu, ia menjadi wartawan. Ayu Utami merupakan seorang jurnalis dan salah satu penulis yang berpengaruh di Indonesia. Bahkan, karya perdananya yang berjudul Saman menjadi warna baru dalam dunia sastra di Indonesia.
Dewi Lestari
Dewi Lestari Simangunsong atau yang lebih akrab dipanggil Dewi Lestari atau Dee merupakan seorang penulis dan penyanyi asal Indonesia yang lahir di Bandung pada 20 Januari 1976. Dee merupakan alumnus SMA 2 Bandung dan lulusan Universitas Parahyangan jurusan Hubungan Internasional. Bukunya yang berjudul Supernova merupakan karya yang mewarnai sastra di Indonesia. Beberapa karyanya juga sudah dibuat menjadi film seperti film Filosofi Kopi dan Perahu Kertas. Novelnya berjudul Aroma Karsa meraih penghargaan IKAPI tahun 2018. Selain itu, Dee juga kembali menyuguhkan karya terbarunya Di Balik Tirai pada pertengahan 2019. Buku tersebut menjadi karya nonfiksi pertamanya yang mengungkap beragam riset, proses kreatif, latar keputusan kreatif yang diambil, serta teknik penulisan yang digunakan Dee dalam setiap bukunya.
Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie
Penulis selanjutnya ada Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie. Perempuan ini lahir di Bandar Lampung, 10 Oktober 1993 dan merupakan seorang sastrawan Indonesia. Salah satu novelnya yang berjudul Semua Ikan di Langit menjadi juara dalam sayembara novel Dewan Kesenian Jakarta pada 2016. Ziggy lahir dengan nama yang sama untuk keempat bersaudara, dengan nama depan Ziggy. Dilansir dari Antaranews, ia sendiri berspekulasi bahwa orang tuanya terinspirasi dari album The Rise and Fall of Ziggy Stardust and the Spiders from Mars karya David Bowie. Nama belakang yang ayahnya berikan untuk masing-masing anak berbeda.
Pada bulan Maret 2017, Ziggy dilaporkan sedang menyelesaikan studinya di Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran, Bandung, Jawa Barat. Ia masuk ke fakultas hukum dengan mengikuti jejak ayahnya yang merupakan seorang pengacara. Sejak tahun 2010, Ziggy terhitung telah menerbitkan 27 buku. Buku pertama yang ia tulis berjudul Indigo Girl pada tahun 2010. Cita-cita awal Ziggy adalah untuk menjadi penulis buku anak, namun setelah melihat bahwa pasar untuk buku anak tergolong sulit, maka ia pun menjadi penulis novel. Ziggy mengaku bahwa mungkin obsesinya untuk menjadi penulis buku anak mempengaruhi gaya penulisannya saat ini.
Valerie Patkar
Valerie Patkar dikenal sebagai salah satu penulis Wattpad yang sukses membukukan ceritanya. Buku perdananya yang berjudul Claires, kini sukses terpajang di deretan buku yang masuk deretan best seller. Namun sebelum dikenal lewat Wattpad, Valerie Patkar ternyata punya cerita unik di balik karirnya sebagai penulis. Pasalnya, penulis yang lahir pada tahun 1995 itu mengawali karir menulisnya dari platform Ask.fm. Selesai menuliskan cerita Claires di Wattpad, tak disangka Valerie Patkar mendapat tawaran untuk merilis ceritanya itu dalam bentuk novel fisik. Meski awalnya sempat ragu, kini karyanya sukses diterbitkan secara fisik dan disukai banyak pembaca.
Asma Nadia
Penulis yang tak kalah kreatifnya ada Asma Nadia. Perempuan yang lahir di Jakarta, 26 Maret 1972 ini adalah seorang penulis novel dan cerpen Indonesia. Ia dikenal sebagai pendiri Forum Lingkar Pena dan manajer Asma Nadia Publishing House. Selain menulis cerita fiksi, ia juga aktif menulis lirik lagu. Sebagian lirik lagunya terdapat di album Bestari I (1996), Bestari II (1997), dan Bestari III (2003), Snada The Prestation, Air Mata Bosnia, Cinta Ilahi, dan Kaca Diri. Ia pernah mengikuti Sastrawan Nusantara XI di Brunei Darusalam, bengkel kerja kepenulisan novel yang diadakan Majelis Sastra Asia Tenggara (Mastera). Dari hasil kegiatan kepenulisan Mastera, ia menghasilkan novel yang berjudul Derai Sunyi. Sebagai anggota ICMI, Asma Nadia juga pernah diundang untuk mengisi acara bengkel kerja kepenulisan yang diadakan ICMI, orsat Kairo. Ia pernah menjadi satu dari 35 penulis dari 31 negara yang diundang untuk menjadi penulis tamu dalam Iowa International Writing Program, di sana ia sempat berbagi tentang Indonesia dan proses kreatifnya dalam menulis dengan pelajar dan mahasiswa serta kaum tua di Amerika Serikat.
(Naf/Bel/Dev)
Categories: Who?