Siang itu, Selasa, 25 Februari 2020 lalu, sejumlah narablog, vlogger dan media di Kota Bandung mengikuti acara gelar wicara bertema “Healthy Skin is The Real Beauty” yang digagas SkinEthica di Graha Manggala Siliwangi, Jalan Aceh No. 66, Bandung.
Acara diisi oleh tiga narasumber dokter spesialis, di antaranya; Nuri N Sugandi, dr., Sp.GK, Nia Ayu Saraswati, dr., Sp.KK dan Betha Egih Riestiano, dr., Sp.BP-RE. Adapun gelar wicara membahas tentang permasalahan kulit, cara merawat kecantikan kulit, menjaga asupan makanan dan berproses menjadi lebih cantik dengan kulit yang lebih sehat.
“Hal yang menjadi pembeda Skin Ethica Dermal Specialist dengan klinik lainnya adalah adanya berbagai pelayanan untuk kesehatan dan perawatan Kecantikan dari kulit hingga wajah. Di sini (Skin Etica) ada dokter spesialis kulit dan kelamin, gizi klinik dan bedak plastik. Sehingga pelayanannya komprehensif dari mulai konsultasi gizi yang tepat, kesehatan kulit untuk mengecek apakah ada penyakit dan obat apa yang diberikan. Hingga pembedahan atau operasi,” ujar salah seorang dokter sekaligus pemateri gelar wicara, Nia Ayu Saraswati, dr., Sp.KK.
Dalam pelayanan kulit estetik, lanjut Nia, semua tergantung dari indikasi kebutuhan pasein, baik dari pencegahan hingga penanganan. “Karena kebetulan di satu klinik ada tiga keilmuan, maka pelayanan yang spesial di klinik prosesnya dimulai dari menjaga makanan yang diarahkan oleh dokter gizi, melakukan perawatan skincare sebagai pencegahan hingga pengobatan jika sudah mengalami penuaan,” ungkapnya.
Nia menambahkan, adapun keluhan yang kerap dikeluhkan pasien seperti flek wajah dan jerawat, pengaturan pola makan, pemeriksaan genetik hingga konsultasi mengenai makanan yang terbilang sensitif.
Selain itu, ada juga pembedahan dalam kecantikan seperti perbaikan kelopak mata, memacungkan hidung hingga memperbaiki kelainan bentuk tubuh.
“Saya menganalogikan perawatan kulit itu layaknya menggosok gigi. Saat kita berhenti menggosok gigi apa yang terjadi? karang gigi semakin banyak, kotoran menumpuk dan lain sebagainya. Sama halnya dengan kulit. Kita mesti melakukan treatment kontinu, tidak boleh berhenti. Maksudnya bukan karena ketergantungan, karena saat kita berhenti merawat akan kembali kusam atau tidak lagi cerah. Hal seperti itu yang mesti dipahami pasien, “imbuhnya.
Nia juga menghimbau untuk memakan-makanan yang tinggi protein, guna tetap menjaga kulit tetap sehat dan cerah. “Seperti ikan dan telur, disamping itu juga daging, seafood, sayuran berwarna hijau dan buah-buahan.”
Sintra
Categories: Health