Solois muda, Bagas Ran kembali hadir dengan single anyar bertajuk “Lelah Menanti”. Single kali ini terasa lebih personal bagi Bagas karena merupakan karya pertama yang ia ciptakan.
Menulis lagu sendiri jadi pengalaman baru bagi penyanyi jebolan Idola Cilik ini. Hal itu dipicu oleh situasi pandemi yang membuat orang lebih banyak melakukan aktivitas di rumah, dan beberapa mencoba menjadi lebih produktif.
“Karena adanya ajuran pemerintah untuk mengurangi kegiatan di luar rumah, aku tuh pernah merasa bosen dengan aktifitas yang itu-itu aja. Sampe suatu malam aku iseng buat lagu. Awalnya cuma untuk mengusir kebosanan, eh malah jadi satu lagu. Mungkin itu juga yah yang memicu sisi kreatif ku sampe akhirnya bisa bikin lagu sendiri. Dan sekarang udah ada sih beberapa lagu yang aku ciptain,” ucap Bagas tentang lagunya.
Awalnya ia mungkin agak ragu untuk menulis lagu sendiri. Untuk mencari tahu reaksi penggemar, Bagas pun mengunggah cuplikan karyanya di Instagram Story. Ternyata banyak respon positif dari sampai akhirnya Bagas serius menyampaikan lagu tersebut ke pihak Indosemar Records, selaku label rekaman yang menaungi Bagas.
Lagu “Lelah Menanti” adalah lagu Pop Ballad yang menceritakan tentang sebuah penantian. Bagas mengaku dirinya terinspirasi dari cerita beberapa kawannya yang pernah curhat soal kisah asmara mereka.
“Lagu ini menceritakan tentang seorang cowok yang bercerita bahwa ia pernah merasakan jatuh cinta dan sudah memberikan semua kasih sayangnya kepada cewek yang ia sukai, tapi ia merasa si cewek tidak ada respon balik alias biasa aja. Dia lalu berpikir apa cuma dia yang berjuang untuk rasa cinta ini. Sampai akhirnya dia curhat sama Tuhan kalo dia sebenarnya lelah menanti jawaban dari cewek itu,” jelasnya.
Dibalut dengan aransemen musik dari Tito P. Soenardi, Bagas bukan hanya menunjukkan kemampuan vokal dan interpretasinya terhadap lagu ini. Namun Bagas juga menunjukkan kemampuannya dalam menyampaikan pesan dari sebuah lagu melalui kata-kata yang sederhana yang dapat mewakili perasaan orang-orang yang mungkin sedang mengalami hal yang sama.
“Cerita lagu ini mungkin relate banget dengan kisah cinta anak zaman sekarang. Kalo kita dengar lirik lagunya, sebenarnya menggambarkan perasaan yang biasa dialami oleh seseorang saat jatuh cinta. Misalnya ada perasaan galau menunggu sebuah kepastian, itu kan perasaan yang alami dirasakan saat sedang jatuh cinta”, tutur Bagas.
Terjun di dunia musik sejak masih anak-anak, membuat Bagas menjadikan musik sebagai bagian dari hidupnya yang dinikmatinya hingga saat ini. Mengeluarkan karya yang diciptakan sendiri adalah salah satu bukti keseriusan Bagas dalam menjalani kariernya selama ini.
“Aku hanya ingin bisa terus berkarya sebaik mungkin sih. Banyak banget yang sudah aku pelajari selama aku terjun ke dunia musik. Dan pastinya ada perasaan bangga saat aku bisa merilis lagu yang aku buat sendiri. Itu artinya aku mampu men-challenge diriku untuk membuat sesuatu yang lebih baik lagi. Semoga banyak orang yang mengapresiasi dan bisa menikmati karya ku ini. Dan kedepannya aku pengen bisa terus mengeluarkan karya yang ku buat sendiri”, pungkas Bagas.
Categories: Music