Kekerasan seksual masih kerap terjadi hingga hari ini. Namun, belum semua kasus pemerkosaan dilaporkan, masih banyak kasus yang didiamkan atau disembunyikan karena kultur kita yang masih malu untuk melaporkan kepada yang berwajib atau belum tahu apa yang dinamakan pemerkosaan.
Nah, dalam hal ini, kita perlu untuk mengetahui jenis-jenis perkosaan yang kami kutip dari scribd.com dan akun Instagram INFID (International NGO Forum on Indonesian Development) sebagai acuan. Hal ini sekiranya baik untuk korban pemerkosaan, maupun untuk pelaku pemerkosaan, agar tidak terjebak dalam praktek pemerkosaan. Berikut jenis-jenis perkosaan yang ditinjau dari motif pelaku.
Domination Rape
Jenis pemerkosaan yang satu ini murni ditimulkan oleh dorongan seksual pada diri pelaku, yang kemudian berniat melakukan hubungan suami istri dengan korban melalui rayuan, paksaan, maupun ancaman.
Dalam hal ini pelaku ingin menunjukkan dominasinya terhadap korban. Kekerasan fisik tidak merupakan tujuan utama korban karena tujuan utamanya adalah pelaku ingin menguasai korban secara seksual dengan demikian pelaku dapat menunjukkan bahwa ia berkuasa atas korban.
Exploitation Rape
Perkosaan semacam ini dapat terjadi karena ketergantungan korban terhadap pelaku, baik secara ekonomi maupun sosial. Dalam hal ini pelaku tanpa menggunakan kekerasan fisik, namun pelaku dapat memaksakan keinginannya terhadap korban.
Sadistic Rape
Yakni tindak pemerkosaan yang bersifat agresif dan disertai dengan serangan yang melukai tubuh korban. Pelaku pemerkosaan jenis ini biasanya merasakan kepuasan tidak hanya melalui tindak pemerkosaan namun juga melalui penganiayaan.
Sadistic rape merupakan perkosaan yang dilakukan secara sadis. Dalam hal ini pelaku mendapat kepuasan seksual bukan karena hubungan intim, melainkan perbuatan kekerasan yang dilakukan pelaku terhadap korban.
Anger Rape
Yaitu tindak pemerkosaan yang dijadikan sebagai sarana pelampiasan kemarahan dari pelaku terhadap korban. Biasanya kasus pemerkosaan ini juga melibatkan tindak kekerasan dari pelaku ke korbannya.
Perkosaan semacam ini biasanya disertai tindakan brutal secara fisik oleh pelaku kepada korban. Kepuasan seksual bukan merupakan tujuan melainkan melampiaskan rasa marah.
Seductive Rape
Jenis pemerkosaan yang satu ini biasanya timbul setelah adanya situasi intim antara korban dan pelaku pemerkosaan. Biasanya kedua belah pihak memang saling mengenal dan bahkan memiliki hubungan kekasih, dan sedang melakukan percumbuan seperti berpelukan atau berciuman. Hanya saja, jika korban merasa perlu membatasi keintiman, pelaku malah merasa perlu melakukan sedikit paksaan agar korban mau diajak bercinta.
Yusham
Categories: Sex & Relationship