Saat kamu jatuh hati dan berlanjut menjalin hubungan asmara dengan gebetan pastinya perasaan berbunga-bunga pun muncul. Namun, bagaimana ketika hal itu berubah seketika? Kamu ditinggal kekasih yang pergi menghilang tanpa kabar saat lagi sayang-sayangnya? Hmm pasti merasa kecawa dan tentunya sakit hati, bukan? Nah, jika Sobat Glamours, tengah mengalami hal itu berarti kamu tengah mengalami ghosting.
Ghosting itu apa sih?
Ghosting adalah sebuah situasi di mana seseorang atau pasangan menghilang dan memutuskan komunikasi secara tiba-tiba, tanpa adanya penjelasan terlebih dahulu. Hal ini bisa terjadi dalam hubungan rimantis, keluarga, maupun pertemanan.
Menurut survey, 80% orang berusia 18-33 tahun menjadi korban ghosting dari pasangannya, baik pria maupun wanita.
Alasan seseorang melakukan ghosting
Seth J. Gillihan, PHD, seorang psikolog klinis, memberitahukan kemungkinan alasan seseorang melakukan ghosting.
Tidak benar-benar menyukai kamu
Seth bilang, alasan paling mungkin seseorang menghilang dari hidupmu sebenarnya juga paling jelas, yaitu dia tidak ingin melanjutkan hubungan. “Mungkin kamu lebih menyukai dia, waktunya tidak tepat, dia tidak merasakan chemistry yang sama, atau dia tidak menyukai sesuatu yang kamu katakan. Karena satu dan lain hal itu, dia memutuskan untuk mengakhiri hubungan,” jelasnya.
Takut membangun komitmen
Namun, alasan ghosting bisa juga sebenarnya karena dia benar-benar menyukai kamu—bahkan mengira sudah jatuh cinta dengan kamu—dan memiliki perasaan yang luar biasa, tetapi tiba-tiba takut melakukan komitmen dan akhirnya terluka (karena mungkin seperti ini pengalaman yang dirasakannya).
Tertarik dengan orang lain
Alasan lain menurut Seth adalah karena orang lain. “Dia mungkin benar-benar menyukai kamu dan tertarik pada hubungan jangka panjang, tetapi tiba-tiba bertemu orang lain yang lebih disukai. Bisa saja mantan yang kembali atau teman yang menjadi kekasih,” ujarnya.
Sengaja memainkan perasaan
Menurut Seth, ada kemungkinan ghosting adalah bagian dari permainan yang dia lakukan. Rencananya adalah menghilang dan mengabaikan kamu sampai merasa putus asa, lalu muncul kembali tepat saat kamu akan kehilangan harapan. Hati-hati dengan tipe orang seperti ini karena dia akan membuat Anda berada di bawah kendalinya dalam berhubungan.
Sibuk dalam kegiatan
Pikiran paling positif yang bisa kamu tanamkan saat di-ghosting adalah ini tidak ada hubungannya denganmu. Seth menjelaskan, “Dia bisa saja tiba-tiba menjadi sangat sibuk, terlalu sibuk untuk membalas SMS atau menerima telepon kamu. Atau bisa juga sedang menghadapi masalah pribadi, seperti hukum atau keadaan medis yang darurat, sehingga tidak sengaja melakukan ghosting.”
Apakah perilaku ghosting berbahaya?
- Perilaku ghosting tentu saja sangat berbahaya karena dapat memberikan dampak negatif dan luka bagi korbannya.
- Saat merasa ditolak, hal tersebut akan mengancam harga diri dan kebermaknaan hidup, sehingga menimbulkan rasa sedih dan marah
- Situasi yang tidak pasti juga dapat menciptakan kegelisahan dan rasa sakit hati bagi korban.
- Rasa sedih dan sakit hati yang berkepanjangan juga dapat mengarah pada depresi atau perilaku berbahaya.
Ketika mengalami ghosting, kamu perlu melakukan hal ini untuk bisa bangkit:
- Belajar menerima keadaan dan kenyataan
- Mengeluarkan emosi marah ataupun sedih sangat penting untuk dilakukan
- Jangan salahkan diri sendiri, yakni bahwa ghosting terjadi karena orang tersebut bukan yang terbaik untukmu
- Melakukan aktivitas yang kamu sukai untuk mengalihkan pikiran
- Menceritakannya kepada orang terdekat yang dipercaya
- konsultasi dengan profesional
Sumber: Womantalk
Editor: Yusham
Categories: Love Life