Slow Tourism Sebagai Tren Melancong 2021

Pasca pandemic COVID-19 tren wisata memanglah berubah, mulai dari virtual tour hingga staycation. Namun, terdapat tren baru wisata lainnya di 2021 ini yang dinamakan slow tourism. Dimana pada kegiatan slow tourism ini merupakan perjalanan wisata yang dilakukan dengan santai tanpa terburu-buru. Pada intinya, slow tourism membuat wisatawan lebih menikmati perjalanannya tanpa suatu keharusan mengunjungi destinasi wisata.

Kegiatan Slow Tourism

Dalam slow tourism, wisatawan diajak untuk lebih dekat dengan komunitas lokal dengan cara berjalan-jalan mengunjungi museum atau menonton atraksi budaya setempat yang kurang terkenal. Beberapa kegiatan slow tourism yang terkenal antara lain backpacking, volunteer tourism, hiking atau bahkan road trip. Dengan melakukan slow tourism, ‘viral’ bukan lagi pertimbangan suatu tempat wisata dikunjungi.

Pemaknaan Slow Tourism

Slow tourism dimaknai perjalanan wisata yang mempertimbangkan aspek berkelanjutan. Misalnya lebih memilih jalan kaki untuk menjajaki tempat wisata dibanding menyewa mobil, alih-alih mengurangi polusi udara. Dampak positif pada slow tourism untuk praktik berkelanjutan yaitu mendorong rasa sosial yang besar. Wisatawan juga bisa mempelajari budaya lokal tanpa tergesa sehingga lebih berkesan dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Categories: Traveling, Uncategorized

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.