Mulusnya Karir Astrid Sartiasari

Astrid Sartiasari

Sebagai seorang penyanyi yang merintis karir dari café, karir Astrid terbilang mulus. Wanita kelahiran Surabaya, 27 Januari 1982 ini berhasil menarik perhatian label rekaman Sony Music Indonesia yang mengontraknya hingga kini. Bersama Sony Music, Astrid telah menjadi salah satu penyanyi wanita yang patut diperhitungkan. Lagu “Jadikan Aku Yang Kedua”, “Tentang Rasa”, “Tak Ingin Dicintai” serta yang paling baru, “Mendua”, adalah beberapa single yang telah melejitkan namanya. Ia juga terlibat dalam soundrack film Tusuk Jelangkung, Vina Bilang Cinta serta Badai Pasti Berlalu. Astrid pun makin memantapkan namanya dengan berkolaborasi bersama beberapa musisi seperti Saint Loco, Padi, Ello, hingga Yovie Widianto.

Meskipun bisa dibilang sukses sebagai penyanyi, Astrid merasa prihatin dengan makin maraknya pembajakan dan illegal download di era digital saat ini. Memang sudah ada berbagai layanan untuk mendapatkan lagu secara legal di internet, namun pengaruhnya belum bisa dibilang besar. Bahkan Astrid pun mengakui bahwa ia belum pernah mencoba layanan-layanan tersebut. Menurutnya, ia memang lebih senang membeli album dalam bentuk fisik ketimbang membeli versi digital di internet.

Salah satu penyelamat industri musik dunia adalah layanan iTunes yang dikembangkan oleh Apple, dimana pengguna bisa mencari dan membeli beragam konten digital seperti musik, film, hingga aplikasi. Namun layanan ini masih sulit diakses di Indonesia, terutama dikarenakan sulitnya metode pembayaran serta masih sedikitnya konten-konten dari Indonesia yang tersedia di iTunes. Namun, Astrid tetap berharap suatu saat layanan ini akan berjalan dengan maksimal di Indonesia.

Sebagai penyanyi yang memulai karir dari cafe, lebih senang menyanyi di café atau di panggung besar?

Di panggung besar lah. Atmosfir dan orang-orang yang datang juga beda. Apalagi kalau acaranya di outdoor. Lebih menikmati saja. Waktu masih jadi penyanyi café itu kan tidak terlalu banyak hal yang harus aku pikirkan. Yang penting aku menyanyi, aku senang, dan penonton juga terhibur karena lagu-lagu yang dinyanyikan juga memang yang sudah dikenal oleh penonton. Kalau sekarang kan berbeda, dan bebannya juga jauh lebih besar.

Dengan menurunnya layanan RBT, apa lagi yang bisa memberi nafas bagi industri musik Indonesia?

Sekarang kan sudah lumayan banyak lagu maupun konten-konten digital lain yang masih bisa dihargai, dengan download secara legal. Ya mudah-mudahan saja ini bisa menjadi pengganti RBT, meskipun perkembangannya memang belum begitu terlihat.

Menurut Anda, apa yang saat ini paling bisa dijadikan lahan penghasil uang oleh industri musik di Indonesia?

Meskipun sudah mulai menurun, RBT masih yang teratas. Panggung off-air juga. Lalu banyak juga situs download lagu legal seperti LangitMusik dan Melon, serta handphone yang dijual dengan bundel katalog lagu yang legal. Album fisik pun sebenarnya masih ada yang mencari, walaupun persentasenya tidak terlalu besar. Sebenarnya kalau aku sih berharapnya iTunes bisa masuk ke Indonesia. Jadi kalau iTunes sudah masuk mungkin akan bisa menaikkan penjualan lagu dengan legal. Jadi pendapatan musisi dari sektor tersebut pun akan tetap ada.

Menurut Anda, harga CD yang sekarang berkisar antara 30-50 ribu terlalu mahal atau tidak?

Menurut saya tidak, karena angka itu sudah termasuk murah. Lagipula dengan membeli CD asli akan bisa menikmati kualitas audio serta packaging yang bagus. Bukan sekedar CD bersampul kertas HVS yang di-print.

Anda sudah bersama Sony Music sejak awal karir.Seberapa nyaman bekerjasama dengan salah satu label terbesar di Indonesia tersebut?

Ya dibuat senyaman mungkin saja. Karena Sony juga menaungi banyak talent, bukan hanya aku saja. Ya bagaimana caranya supaya kita bisa terus berhubungan dan maju, jadi harus saling mengingatkan, “Apalagi nih program untuk Astrid?” seperti itu. Penjualan album “Lihat Aku Sekarang” seperti apa? Untuk fisiknya aku masih belum tahu jumlah persisnya. Tapi untuk angka penjualan RBT-nya sudah menembus 10 juta download untuk lagu-lagu di album tersebut.

Bagaimana pendapat Anda mengenai hype boyband dan girlband saat ini?

Hahaha.. Mereka memang sedang naik daun ya? Sebenarnya sih ada beberapa yang memang bagus. Ada juga sebagian lagi yang memang asal saja, sekedar bisa dance tapi dalam menyanyi tidak terlalu bagus. Menurut aku sih bagus ya, untuk meramaikan musik Indonesia. Tapi tetap, yang akan bertahan pasti yang kualitasnya memang bagus.

Sebagai seorang penyanyi, bagaimana perasaan Anda jika diharuskan lipsync atau minus one di saat tampil di televisi?

Sebenarnya sih tidak apa-apa ya, karena tampil di televisi itu merupakan salah satu bentuk promosi juga. Mungkin ada beberapa televisi yang memang menginginkan kita tampil lipsync, karena memang kondisinya seperti itu. Dan mungkin mereka juga tidak mempersiapkan artis untuk tampil secara live. Salah satu bentuk promosi musisi selain di radio ya televisi. Saat sebuah lagu baru keluar, mungkin tidak semua orang sempat mendengarnya di radio. Kalau di televisi, mungkin orang-orang akan bisa melihat dan mendengarkan lagu tersebut, dan menginginkan versi aslinya. Tapi kalau untuk berikut-berikutnya ya jangan terus-menerus lipsync kalau memang bisa menyanyi ya [tertawa].

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

Gravatar
WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Google photo

You are commenting using your Google account. Log Out /  Change )

Twitter picture

You are commenting using your Twitter account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.