Nasi goreng adalah makanan semua kalangan, dijual mulai dari warung pinggiran jalan sampai restoran mewah. Tapi siapa sangka makanan yang kerap dicap khas Indonesia ini merupakan perpaduan akulturasi dengan Tiongkok.
Sejarah Nasi Goreng
Di tempat asalnya, nasi goreng disebut dengan nama Hanzi. Diperkirakan, hanzi sudah ada sejak 4000 SM. Namun secara pasti, nasi goreng tercatat di era Dinasti Sui (589-618 M), di Yangzhou, Provinsi Jiangsu Timur.
Gloria Bley Miller dalam The Thousand Recipe Chinese Cook Book (1966) menulis bahwa nasi goreng yang berasal dari Yangzhou adalah hidangan serbaguna yang menggabungkan nasi, bawang, kecap, kadang-kadang telur, dan hampir semua bahan lainnya – sisa atau segar.
Tercetusnya ide nasi goreng berawal dari kebiasaan sederhana. Pada masa itu orang-orang Cina ingin memanaskan nasi agar tidak basi dan terbuang percuma. Lalu, nasi tersebut diproses ulang dengan cara digoreng. Agar citarasa lezat dan enak, maka ditambahkan bumbu dan rempah sebelum disantap.
Konon nasi goreng berawal dari enggan membuang sisa nasi.
Persebaran Nasi Goreng Ke Asia Tenggara
Pada abda ke-10, nasi goreng tersebar ke Asia Tenggara lewat para perantau Tiongkok. Nasi goreng telah diperkenalkan pedagang Tionghoa yang menyinggahi kawasan kerajaan Sriwijaya.
Kemudian mereka mulai membuat nasi goreng yang disesuaikan dengan bumbu dan cara pengolahannya. Olahan nasi goreng pun semakin beragam sesuai dengan daerah yang disinggahi para perantau Tionghoa.
Gayung bersambut, karena akulturasi nasi goreng nusantara ini pun melahirkan beragam menu nasi goreng seperti; nasi goreng kambing yang terkenal berasal dari Betawi, nasi goreng babat dari Semarang, nasi goreng petai dan kencur khas Sunda, nasi goreng cakalang asli Minahasa dan nasi goreng lainnya di pelosok nusantara.
Nasi goreng juga menjadi salah satu santapan kelas wahid. Banyak keluarga Belanda yang menghidangkan indische rijsttafel (makanan lokal Hindia).
Usai deklarasi kemerdekaan Indonesia, nasi goreng dianggap sebagai salah satu hidangan nasional. Salah satu bukti, nasi goreng turut diperkenalkan dalam Indonesia Theatre Restaurant di New York World’s Fair pada 1964.
Disadur dari Kompas, pakar kuliner, Wiliam Wongso mengatakan, nasi goreng sudah umum dijumpai dalam set menu restoran di Eropa, terutama rumah makan yang menampung turis Asia.
Sumber : Phinemo
Categories: Food Story