Musikus Mohammad Istiqamah Djamad atau Is, atau akrab dengan nama panggungn Pusakata, merilis kembali lagu berjudul “Pejamkan Matamu” yang dibalut dengan nuansa tenang, sederhana, syahdu, dan lirik lagu nan puitis yang dibuat ketika Pusakata berada di ketinggian Danau Tolire Ternate.
Pusakata mengatakan, lagu Pejamkan Matamu sendiri merupakan satu dari tiga lagu dalam proyek terbaru Pusakata bertajuk Sisir Kota Pesisir, yang menurutnya merupakan stimulan bagi asupan energi dalam menciptakan karya hasil serapan alam sekitar.
“Lagu Pejamkan Matamu bisa diibaratkan sebuah catatan pengingat tentang hari-hari depan. Di mana kita diminta untuk tetap peka dan sadar pada hidup dan segala jalan ceritanya,” ujar Pusakata dalam siaran pers yang diterima starglammagz.com, Jumat (3/4/2020).
Is melanjutkan, biar tenang hati melangkah, biar lelap di malam-malam yang harusnya menjadi tempat bersandar, ketika lelah dalam mengarungi kehidupan.
“Sisir Kota Pesisir adalah momentum penyadaran diri bahwa alam sudah memberi banyak kepada manusia, sehingga sudah sepatutnya manusia juga menjaga alam. Bahkan alam juga selalu memberi tanda bila akan terjadi sesuatu, namun terkadang kita lupa membaca tanda bahkan tidak menghiraukan tanda tersebut,” ujarnya.
Ide awal Sisir Kota Pesisir lahir pada 2015 ketika Pusakata melihat betapa Indonesia begitu indah, kaya, dan sangat luas terutama pada daerah pesisir, yang garis pantainya terbentang kurang lebih 100.000 km panjangnya.
Kondisi demografi, sumber daya dan masyarakat pesisir menggugah Pusakata untuk menangkap dan merangkum potensi wilayah pesisir di Indonesia ke dalam sebuah karya.
Tak hanya keindahan dan potensinya, kehidupan di kawasan pesisir juga menyisakan problema, salah satunya ketersediaan air bersih yang terbatas. Sebab itu, Pusakata bertekad untuk menyisihkan sebagian hasil penjualan lagu-lagu ciptaan di proyek Sisir Kota Pesisir ini untuk membangun sarana penyediaan air bersih di pesisir.
Berikut video musik beserta lirik lagu “Pejamkan Matamu” oleh pusakata :
LIRIK “PEJAMKAN MATAMU”
Biarkan petang memelukmu
Biarkan malam menjagamu
Biarkan pagi menjemputmu
Biarkan mentari mengantar mimpi mimpi yang masih penuh ragu penuh takut
Menghamba semua duka adalah suka
Semua sama
Pada setiap nestapa biarkan peluh menghujam
Biarkanlah airmata berjatuhan
Mimpi2 yang masih penuh takut penuh ragu menghamba
Semua duka adalah suka
Semua sama
Pada stiap nestapa
Biarlah peluh menghujam
Pada semua derita
Tersenyumlah dengan tabah
Biarkanlah airmata berjatuhan
Pejamkan matamu dan tidurlah…
Redaksi
Categories: Music